USD/JPY sekarang ini mengalami penurunan 104,50 saat pasar Tokyo dibuka kembali pada hari Jumat kemarin. Pasangan yen ini mengalami penurunan selama tujuh hari berturut-turut. Dolar AS yang melemah menjadi factor utama pasangan ini mengalami penurunan.
Akhir-akhir ini tingkat pengangguran pada bulan Juni kemarin telah mengalami penurunan hingga -1,1% dan 2,9% dari sebelumnya 2,8%. Adapun pembacaan awal produksi industry pulih dari 8,9% kontraksi yang sebelumnya menjadi +2,7% VS _1,2% perkiraan. Untuk PDB AS kuartal kedua mengalami kemerosotan -32,9% dibandingkan perkiraan -34,1%.
Adanya berbagai macam perubahan baik penurunan maupun kenaikan sangat dipengaruhi oleh keadaan dunia, apalagi di musim pandemic yang penuh dengan ketidakpastian. Berbagai upaya telah dilakukan oleh setiap pemerintah, namun corona masih meningkat dan merusak perekonomian suatu Negara.
USDJPY Mengalami Penurunan Akibat Tidak Ada Kemajuan Fiskal AS
Pasangan USDJPY telah mengalami penurunan dari sebelumnya mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Pada hari rabu Yen Jepang telah mampu mendominasi pergerakan, hingga akhirnya pasangan mengalami penurunan hingga 105,00. Untuk kembali pulih membutuhkan usaha yang berat.
Salah satu penyebab hal ini terjadi adalah berita tentang harapan besar terkait stimulus fiskal dari pembuat keputusan Amerika Serikat, namun sekarang belum ada kemajuan apapun dari pembicaraan stimulus tersebut. Sehingga membuat dolar AS masih mengalami posisi di titik yang rendah.
Di sisi lain keberadaan virus corona menjadi masalah yang sangat berdampak pada USDJPY mengalami penurunan. Apalagi tidak ada perkembangan yang tampak pada masalah yang berkaitan dengan pandemi. Keputusan The Fed yang tetap akan memberikan suku bunga rendah menjadi salah satu alasan utama dolar di bawah.
Juga ada beberapa masalah lain yang mendukung Yen Jepang mampu mendominasi pergerakan, akibatnya membawa USDJPY mengalami penurunan. Yaitu adanya risk off global, imbal hasil obligasi treasury AS dalam waktu 10 tahun yang tetap turun 0,5%.
Saham Asia seperti Nikkei juga mencatat penurunan akibat dari risk off hingga 0,50%. Selain itu pergerakan USDJPY sangat dipengaruhi oleh sentiment resiko. Keputusan The Fed dan juga komentar yang disampaikan oleh BoJ juga bisa menjadi penggerak pasangan dalam jangka yang pendek.
Analisa Teknikal Harian USDJPY Hari Ini
Beberapa hari yang lalu pair ini berada pada posisi harga yang cukup menarik. Namun dilihat dari beberapa chart harga USDJPY terus mengalami penurunan hingga akhirnya menembus batas terbawah pada area Higher Low Daily atau kotak hitam.
Hal ini disebabkan oleh minat pasar pada asset fiat yang semakin meningkat, termasuk di dalamnya safe haven yen. USDJPY cenderung bergerak menurun sejak awal sesi London, keberadaan nilai Dolar AS menjadi factor utama yang memicu hal positif pada Yen.
Untuk menganalisa harus focus pada reaksi harga terhadap hal-hal yang ada di sekitar. Jadikan kotak hitam sebagai dasar analisa, pastikan untuk bersikap objektif. Gunakan indikator tipe volume bertujuan untuk melihat kekuatan transaksi dalam tiap candle.
Level R1 dan level S1 membantu mengukur seberapa besar tekanan trader pada hari ini, dengan tujuan arah tujuan akan terkonfirmasi dengan tepat. Selain itu waspadai terjadinya konsolidasi atau false breakout pada level S1 dan R1.
Untuk mendapatkan keuntungan maka lakukan analisa yang tepat, tidak hanya berasumsi belaka, namun perhatikan pergerakan close price pada candle 1 hour. Selain itu perhatikan setup analisa USDJPY untuk breakout opportunity dan setup analisa USDJPY untuk pullback opportunity.
Untuk breakout opportunity Pilih Buy jika harga close candle 1 hour menembus level R1. Lakukan Sell jika harga close di candle 1 hour dan menembus S1, biarkan juga posisi mencapai level S2 untuk mengetahui reaksi pasar turun atau tidak.
Pada setup analisa untuk pullback opportunity silahkan pilih sell jika harga close candle 1 hour tidak menembus R1, namun jika harga menembus level tersebut maka lakukan cut loss. Pilih buy bila harga close candle 1 hour tidak menembus S1, jika mencapai lakukan bersiap cut loss.
Sebaiknya gunakan risk reward minimal 1:1 atau 1:2 serta trailing stop loss bila dibutuhkan. Selain itu gunakan money management yang bagus dalam setiap entry agar trading yang dilakukan sehat. Selain itu pastikan selalu update informasi terkait pergerakan ekonomi dunia.