Keberadaan data ekonomi terkait yang terjadi di dunia sangat membantu trader dalam menentukan nilai mata uang sebuah Negara. Dengan adanya informasi tersebut para trader bisa melakukan pilihan paling tepat agar mendapatkan keuntungan dan meminimalisir kerugian.
Selama ini banyak trader yang hanya berpatokan dari hasil prediksi dan analisis pakar, sebaiknya jangan berpatok 100%. Penting bagi Anda dalam memperhatikan analisis perkiraan data ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga bisa mengambil keputusan paling tepat.
Indikator perekonomian di dunia terbagi menjadi 2, yaitu indikator leading dan indikator lagging. Indikator leading akan merubah keadaan sebenarnya. Sedangkan indikator lagging merubah setelah trend terbentuk. Indikator leading sangat tepat dalam memprediksi arah perekonomian, kebijakan ini sering digunakan pemerintah dan bank.
Perkiraan Data Ekonomi Dunia 24 dan 29 Juli
1. Di Jerman dan Zona Euro, IMP manufactur mengalami kenaikan yang cukup tajam pada bulan sebelumnya yaitu Mei, namun untuk wilayah kontraksi masih tetap. IMP Jerman melonjak dari 36,6 menjadi 4,2. Sedangkan di zona euro naik dari awalnya 39,4 menjadi 47,4.
Untuk IM Prancis juga mengalami peningkatan menjadi 52,3, adapun untuk sector jasa di Jerman akan naik menjadi 50,1 berada tepat di ambang batas 50,0. Pada indeks zona euro akan diperkirakan meningkat lagi menjadi 51,0 dan untuk Prancis 52,3.
2. IMP manufactur di inggris pada Juni menyentuh 50,1, sedangkan estimasi untuk awal bulan Juli 52,0. IMP jasa Inggris pada bulan sebelumnya hanya 12,3, untuk bulan Juni menjadi 47.0 dan di awal Juli berada di 51.1.
3. Sejak Februari IMP manufactur AS menunjukkan angka 50,0. Pada blan Juni menunjukkan angka 49,8 dan pada bulan Juli mencapai 39,8. IMP untuk jasa AS pada Juni naik 36,9 menjadi 47,9. Sedangkan estimasi Juli 51,0.
4. Untuk CPI Australia dirilis setiap triwulan dengan dampak yang cukup signifikan. Di QI inflasi turun ke 0,3 % dari sebelumnya 0,7%. Merupakan level terendah sejak tahun 2019. Untuk pembacaan headline menurun sebesar 2,0%, sedangkan core CPI melambat hingga 0,1%.
5. Kepurusan suku bunga Federal Reserve yang diputuskan dan diumumkan pada hari Kamis. Hasil keputusan tersebut menyatakan bahwa tidak ada perubahan yang diharapkan dari suku bunga yang masih rendah, yaitu 0,25%. Sehingga investor harus lebih berhati-hati dengan suku bunga.
Perkiraan Data Ekonomi 30 Juli
1. PDB awal Jerman, ekonomi terbesar zona euro saat ini sedang mengalami kontraksi yang cukup besar 2,2% di kuartal 1. Dan para investor akan bersiap untuk merilis kuartal terburuk dengan perkiraan -9,0%. Dengan adanya penurunan yang tajam maka bisa mengirim euro ke arah yang lebih rendah.
2. Klaim pengangguran AS, akibat dari corona maka pengangguran di AS semakin bertambah. Tercatat pekan lalu lebih dari 1,41 juta klaim pengangguran diperkirakan meningkat menjadi 1,45 juta. Pengangguran ini bisa saja semakin meningkat jika persebaran corona masih meningkat dengan tajam.
3. PDB lanjutan AS, para pakar dan analisis memproyeksikan adanya penurunan yang cukup mengejutkan hingga 35% dalam PDB di kuartal kedua. Pedagang harus bersiap-siap untuk volatilitas dari dolar AS setelah perilisan. Di sisi lain PDB Kanada mengalami penurunan pada bulan April.
Penurunan PDB Kanada menginjak angka 11,6%. Sebelumnya ada tanda-tanda bahwa perekonomian Kanada akan pulih dengan perkiraan 3,3%. Dengan adanya kenaikan yang solid ini maka dolar Kanada akan kembali terdorong dan diharapkan pengalami peningkatan dari sebelumnya.
4. Penjualan ritel Jerman semakin tinggi hingga naik dengan jumlah 13,9 %, dari sebelumnya mengalami penurunan secara berturut-turut. Namun, penurunan lain akan diperkirakan terjadi kembali di perilisan mendatang dengan kisaran besaran dengan jumlah -3,0 %.
Untuk inflasi zona Euro telah mencatat kenaikan dengan jumlah 0,3 % pada bulan Juni, tidak ada perubahan yang diharapkan pada pembacaan di awal bulan Juli. Bacaan inti tetap diperkirakan akan tetap dipatok hingga 0,8 %.
Dengan melihat perkiraan data ekonomi dunia satu pekan terakhir ini maka diharapkan para investor bisa melihat dengan baik peluang mana yang sebaiknya diambil. Karena perkiraan data ekonomi di sebuah Negara akan sangat
mempengaruhi nilai mata uang.