Yen melemah akibat di tekanan oleh Dollar AS menimbulkan lemahnya Yen versus Euro. Hal tersebut berada pada keadaan beberapa saat sebelum harga forex di sesi terakhir London kemarin. Hari ini 1 Mei 2020 pembukaan sesi Tokyo pagi USD/JPY masih terus menunjukkan keunggulannya di perdagangan yang sebelumnya menguat 0.51% menjadi 107.21.
Adanya tanda – tanda permintaan Dollar AS menguat oleh Yen di akhir bulan, tanda – tanda tersebut adalah swapping LIBOR yen dengan LIBOR Dollar AS tiga bulan yang lalu menunjukkan negatif untuk pertama kalinya dalam 1 bulan ini. Ini telah menunjukkan bahwa perombakan akhir bulan Dollar AS menguat di atas Yen.
Melemah 0,46% indeks Dollar AS (DXY) jatuh pada angka 99.04. Tapi berbeda dengan EUR/USD yang telah mengalami kenaikan sebanyak 0.7% di sesi sebelumnya tampak berjalan lambat dan kini telah bergerak secara stabil pada kisaran 1.942. Kondisi ini terjadi akibat saham pasar dan obligasi – obligasi pada Euro tidak memperlihatkan pergerakan yang signifikan.
Rebalancing ini bermaksud agar menyeimbangkan kembali nilai trading yang selama satu bulan ini mengalami keadaan naik turun dan stagnand. Keadaan rebalancing ini juga di pengaruhi keadaan ekonomi dunia yang mana condong pada mata uang suatu Negara. Namun proses rebalancing ini tak bisa di tentukan, karena ia akan auto rebalancing.
Pengangguran AS Menurun Berdampak Pada Dollar AS
Klaim yang di lakukan oleh pemerintah AS bahwa pengangguran menurun telah membuahkan hasil untuk memengaruhi para investor bahwa perekonomian akan segera membaik. Berita tersebut di umukan kemarin malam, hal ini di buktikan pada sebuah data yang mana menjelaskan bahwa terjadi penurunan terhadap permintaan tunjangan bagi warga AS.
Meskipun masih jauh dari harapan tapi angka 3.839 juta jiwa dari harapan utamanya sebesar 3.500 juta jiwa. Cukup memberikan harapan yang nyata untuk membaiknya perekonomian AS. Data tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan saat bulan Maret lalu hingga kini bulan Mei. Ini akan menyebabkan perbaikan ekonomi dunia.
Karena harapan dari membaiknya perekonomian AS juga akan berdampak ke perekonomian global. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh Dollar terhadap mata uang lainnya. menurunnya angka pengangguran ini bisa melemahkan Dollar AS untuk ke depannya, sebab Dollar AS berfungsi sebagai safe heaven agar ekonomi dunia kembali membaik.
Jadi kesimpulannya adalah dengan adanya klaim mengenai pengangguran warga AS yang turun ke angka cukup dekat dengan ekspektasi atau harapan sebelumnya maka hal ini akan merubah mindset para investor untuk segera menginvestasikan uangnya pada Negara adikuasa dan adidaya tersebut. Tapi ini masih berupa harapan agar perekonomian segera membaik.
Trump Menjatuhkan Ancaman Untuk China
Tadi malam Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman terhadap China jika benar virus Corona memang di buat di Wuhan dan vaksin sendiri di buat di tempat yang sama. Tuduhan tersebut sempat di bantah oleh kantor intelijennya sendiri. Namun Trump tetap memberikan sebuah balasan jika benar China yang membuat virus corona tersebut di Wuhan.
Hubungan dagang AS – China yang berseberangan (cross over) karena dampak dari virus corona mengakibatkan hubungan keduanya menjadi tidak harmonis. Bahkan beberapa mata uang yang dekat dengan China juga ikut merasakan dampaknya. Seperti Dollar Australia yang turun 1%, pada grafik AUD/USD menunjukkan angka 0, 64522 dan juga pada mata uang Kiwi.
Dalam kasus ini, Presiden Donald Trump malah lebih mengedepankan “anti China” yang mana ini juga berimbas pada perdagangan yang telah di sepakati pada awal tahun 2020. Trump mengesampingkan kerja sama dagang antar keduanya. Beberapa narasumber yang mengatakan bahwa sejumlah pihak telah berunding untuk memutuskan obligasi AS yang di pegang China.
Dalam rangka menstabilkan kembali perekonomian dunia harus melalui beberapa proses, dalam pengambilan proses ini juga ada yang di untungkan dan di rugikan. Nilai trading yang nantinya juga akan berimbas pada perdagangan dunia, mata uang Negara - Negara yang pro dan kontra terhadap Amerika Serikat, di sini AS menjadi pusat dari kenaikan suatu mata uang.