Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Rekomendasi Forex GBP/USD Mulai Beranjak Naik Karena Uni Eropa Tetap Pada Pembicaraan Brexit

Rekomendasi Forex GBP/USD Mulai Beranjak Naik Karena Uni Eropa Tetap Pada Pembicaraan Brexit

by Didimax Team

Saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa GBP/USD sedang berada di tekanan yang besar dan juga turun mengarah ke 1.28. Uni Eropa kemudian memberikan ultimatum terhadap Inggris yang ternyata membuat amandemen terhadap rancangan undang-undang yang memang sedang kontroversional.

Undang-undang tersebut juga saat ini dipercaya sedang menghadapi sanksi hingga akhir bulan nanti. Sejak adanya pergerakan ini, akhirnya mengakibatkan adanya pertemuan darurat pihak yang terkait untuk membahas Brexit. Tidak disangka bahwasanya Uni Eropa malah marah dengan adanya rancangan undang-undang yang dipresentasikan oleh pemerintah Inggris kemarin. 

Hingga pada akhirnya kedua pihak setuju untuk mengadakan pertemuan yang dianggap urgent tersebut akhirnya dilaksanakan di London pada hari Kamis kemarin. Dari apa yang sudah disepakati sebelumnya pada akhirnya terjadi kemunduran karena negosiasi mengenai bagaimana kondisi kedua negara tersebut kedepannya.

Meski Sterling pada akhirnya sempat bangkit kembali dengan tindakan tepat setelah Brusek memutuskan untuk tetap di meja perundingan, posisi mereka kembali tertekan dengan berat yang terjadi setelahnya. Akhirnya, diplomat dari keduanya bertemu demi membicarakan amandemen tersebut. 

 

Nasib Poundsterling Semenjak Kasus Corona Semakin Menanjak

Keadaan tidak diharapkan ini ternyata memberikan dampak buruk terhadap mata uang Poundsterling. Menanggapi keadaan ini, pemerintah langsung mengeluarkan peraturan baru dimaksudkan untuk membatasi pertemuan hingga tidak lebih dari 6 orang. Juga, mereka akan mengenakan denda bagi semua kalangan yang melanggar ketentuan tersebut.

Meskipun begitu, ada kabar baik yang harus diketahui bahwasanya pemerintah telah mengalokasikan dana dalam jumlah tertentu untuk mengatasi keadaan pandemi sekarang ini. Tujuan dan maksud dari hal tersebut ialah agar Inggris dapat segera membaik dan masyarakatnya bisa melakukan aktivitas seperti pada biasanya. 

Sejak perusahaan farmasi Inggris sempat mengumumkan bahwa vaksin untuk virus ini telah ditemukan, keadaan ekonomi ternyata sudah ikut membaik pada saat itu. Hingga pada akhirnya membantu posisi support untuk GBP/USD yang menunggu berada di angka 1.2780 kemungkinan besar bisa lewat dan lanjut ke angka 1.2740. 

Alasan GBP/USD Terus Naik Sejak Brexit

Meski sempat turun menuju angka 1.29, GBP/USD akhirnya bisa bangkit bertahan di angka $1.3011 setelah mengatasi masalah undang-undang kemarin. Ini terjadi sejak adanya berita menjelaskan bahwa Uni Eropa tidak akan menghentikan pembicaraan atau diskusi mereka mengenai Brexit. 

Di sisi lain, pihak pasar dan investor memiliki kekhawatiran sendiri tentang pasar yang menguatkan isu hubungan coronavirus dengan keadaan pasangan mata uang. AstraZeneca kemudian menanggapi hal ini dengan cara menghentikan percobaan vaksin yang sudah berlangsung cukup lama dan dana yang dihabiskan juga tidak main-main.

Tetapi, hasil dari keputusan ini tidak hanya memberikan kabar baik namun juga kabar buruk karena sangat membebani pasar. Dimana pada akhirnya dolar AS sudah safe-heaven ternyata bisa juga mengalami kenaikan. Menanggapi hal ini, PM Inggris Boris Johnson akhirnya mengusahakan undang-undang yang dianggap bisa melanggar Persetujuan Penarikan yang sudah ada tanda tangan Uni Eropanya. 

Namun, sekretaris Irlandia Utara ternyata membantah hal ini karena dianggap melanggar undang-undang Internasional. Akibatnya, Sterling berada di posisi yang sangat terpukul apalagi kenaikan virus di Inggris juga semakin parah. Hingga, pemerintah ikut ambil andil dengan cara mengeluarkan kebijakan untuk membatasi kerumunan yang hanya boleh maksimal 6 orang saja.

Melihat dari segi politik yang juga bisa mempengaruhi nilai pasangan GBP/USD, polling suara Presiden AS sekarang, Donal Trump ternyata cukup meningkat. Sementara itu, lawannya merupakan Joe Biden hanya bertahan di posisi sama dengan waktu awal. Partai Demokrat dan Republikan ternyata tetap jauh dari kesepakatan stimulus fiskal. 

Paket stimulus diusulkan oleh Republik dengan dana yang kurang dari $1 Triliun tersebut ternyata dianggap sangat minim dan dirasa tidak akan cukup. Karena menurut data laporan pekerjaan AS, tingkat pengangguran sudah menurun ke angka 8.4%. Sehingga, desakan agar stimulus dikeluarkan sudah semakin berkurang dari segi minat masyarakat. 

Jika berita lanjutan yang berkaitan dengan stimulus fiskal terus diupdate, bisa berdampak baik pada penggerakan poundsterling di hari kemudian yang akan didominasi oleh politik daripada makro ekonomi.