Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Rilis Data Inflasi, Harga Emas Drop Tertekan Dollar

Rilis Data Inflasi, Harga Emas Drop Tertekan Dollar

by Didimax Team

Pada akhir perdagangan hari Selasa 8 Juni 2021 harga emas mengalami penurunan setelah selama dua haru mengalami kenaikan beruntun. Kenaikan tersebut menyusul dollar AS yang semakin menguat juga.

Penguatan dollar tersebut juga diimbangi dengan adanya imbal turun dimana dikarenakan hasil dari obligasi pemerintah AS. Hal itu juga dibarengi dengan para investor yang sedang menunggu data mengenai inflasi dari AS.

Divisi Comex New York Exchange menutup kontrak emas yang paling aktif pada US$ 4.4 alias 0.23 persen menuju level US$ 1.894,4 tiap troy ounce-nya. Hal tersebut dilakukan ketika pengiriman saat bulan Agustus.

Padahal sehari sebelumnya yakni pada tanggal 6 Juni 2021, emas berjangka sempat menguat di level US$ 6.8 alias 0.36 persen ke USD 1.898,8. Sementara itu indeks dari dollar AS sendiri naik.

Indeks dollar dimana melakukan pengukuran dari greenback pada enam mata uang utama lain saingannya tersebut naik sekitar 0.2 persen. Hal tersebut membuat daya tarik emas mengalami penurunan.

Selama satu bulan, imbal yang didapatkan dari hasil obligasi pemerintah Amerika sendiri dimana dijadikan acuan mengalami kemerosotan. Penurunan imbal yang dihasilkan obligasi tersebut dapat menjadi daya tarik jangka pendek untuk emas.

Hal tersebut disampaikan oleh Philip Streible selaku kepala strategi pasar blue line futures. Ia juga mengatakan jika dollar AS yang menguat serta harga dari ekuitas tersebut akan menjadi penghalang.

Adanya hal-hal tersebut menjadi sebuah daya tarik menarik dalam emas antara bullish serta bearish. Dimana terjadi pada level 1.900 USD, emas masih mempunyai peluang untuk menguat hingga akhir tahun 2021 mendatang.

 

Harga Emas Turun

Pada hari selasa lalu, data ekonomi positif yang dikeluarkan menunjukkan jika emas meredam. Defisit dari perdagangan Amerika mengalami penurunan sebesar 8.2 persen jadi USD 68,9 M dibulan April.

Hal itu disampaikan oleh departemen perdagangan Amerika Serikat, serta disampaikan jika hasilnya lebih bagus dari prediksi sebelumnya. Selain itu lebih rendah dari defisit bulan Maret lalu yakni USD 75 M.

Dari pihak departemen tenaga kerja Amerika juga mengatakan jika para pemberi kerja berhasil membuat banyak lowongan kerja hingga mencapai 9.3 juta dibulan April. Hal tersebut lebih dari jumlah yang direkrut.

Dimana perekrutan sendiri selalu stabil di angka 6.1 juta pekerja. Dengan demikian analisa pasar juga mempercayai jika kekuatan dari pasar tenaga kerja sendiri bisa membantu the fed agar menaikkan suku bunga.

Jika the fed berhasil menaikkan lebih cepat dari prediksi untuk suku bunganya, maka kebutuhan dalam menaikkan pasar kerja juga akan terpenuhi. Sehingga kenaikan suku bunga ini cukup penting peranannya.

Pihak investor nantinya juga akan menunggu data indeks untuk harga konsumen dimana sebelumnya dijadwalkan pada hari kamis ini. Data indeks tersebut justru membuat banyak kekhawatiran.

Pasalnya ditakutkan jika the fed akan mulai langkah agar mengurangi kebijakan moneter dimana memang sudah terbuka lebar. Hal itu nantinya justru akan membuat harga emas mengalami penurunan jika terjadi.

Emas Lindung Nilai Inflasi

Adanya suku bunga yang terbilang cukup tinggi meskipun sedikit mampu menjadi nilai plus sendiri untuk masyarakat mau[un the fed. Hal itu disampaikan oleh Janet Yellen selaku menteri keuangan di Amerika.

Akan tetapi Philip Streible sendiri juga mengungkapkan jika keadaan pasar kerja di Amerika beserta pemulihannya sendiri bisa membentuk kebijakan the fed. Kebijakan tersebut akan terbentuk dalam jangka waktu panjang.

Akan tetapi, pihak dari Societe Generale juga menyampaikan jika harga emas pada akhir 2021 dapat mencapai USD 2.000. Tentu saja nilai tersebut cukup tinggi dan masih berupa prediksi juga.

Meskipun demikian karena didukung adanya tema reflasi dimana terus memakai emas didalamnya. Menjadikan salah satu alasan mengapa tetap bertahan pada prediksinya jika emas nantinya bisa kembali menguat.

Dengan adanya dukungan dari penurunan kurs mata uang kripto sendiri tidak lama ini membuat daya tarik emas sebagai lindung dari nilai inflasi semakin kuat. Dikarenakan penurunan tersebut berhasil membawa banyak investor.

Selain itu harga logam mulia lain seperti perak yang dilakukan pengiriman pada bulan juli turun dari 1.02% jadi USD 27,731 per ons. Sedangkan untuk platinum dari USD 12,3 jadi USD 1.162,5.