Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Rupiah Berjaya, Pekan Kenaikan Mata Uang Indonesia di Kanca Dunia

Rupiah Berjaya, Pekan Kenaikan Mata Uang Indonesia di Kanca Dunia

by Didimax Team

Awal pekan yang sangat menyenangkan khususnya bagi masyarakat Indonesia. Nilai tukar uang rupiah di hari Senin 21 Februari 2022 dikabarkan semakin menguat di mata Dunia.

Berdasarkan info dari RTI nilai tukar rupiah mencapai Rp14.300 per dolar AS, tentu hal ini sangat menggembirakan sekali. Bahkan jika dilihat tadi malam rupiah terapresiasi 0,18% hingga mencapai Rp14.320.

Entah didasari apa nyatanya nilai mata uang negara-negara Asia pada saat ini semakin menekan dolar As. Bisa dikatakan nilai tukar dolar As menjadi memerah pada awal pekan ini.

Namun jika dilihat masih ada salah satu mata uang Asia yang tidak ikut naik yaitu baht. Negara Thailand tidak ikut merayakan melemahnya nilai tukar dari mata uang negeri Paman Sam ini.

Bisa dibilang dolar Singapura, dollar Hongkong, dolar Taiwan, won, yuan dan juga yen ikut membuat merah dolar As. Tentu pencapaian besar yang telah dilakukan oleh negara-negara Asia.

Bahkan rupiah sendiri di Asia bisa dibilang sedang berada di masa kejayaannya. Hal itu bisa dilihat secara nyata dengan semakin meningkatnya nilai tukar mata uang tersebut.

 

Kenaikan Nilai Rupiah dengan Beberapa Mata Uang Negara Asia

Kabar ini tentunya bukan hanya sekedar kabar burung saja atau hanya bualan tanpa adanya bukti. Dengan beserta pembahasan kali ini kami akan berikan beberapa info kenaikan rupiah.

Bahkan jika dibandingkan dengan nilai mata uang negara tetangga yaitu Malaysia. Indonesia juga mengalami kenaikan sebesar 0,32% dengan nilai tukar uang ringgit pada semulanya.

Hal ini tentu juga patut diapresiasi oleh seluruh masyarakat Indonesia karena dampaknya sendiri tidak hanya pada pemerintah. Namun, sebagai masyarakat Indonesia juga akan merasakan efeknya.

Rupiah memang sedang berjaya, awal pekan ini pada tanggal 21 Februari 2022 semakin menguat. Mata Uang Indonesia menguat atas dolar Singapura 0,07%, dolar Hongkong 0,16%, dolar Taiwan 0,52%, baht 0,29%, yuan 0,22%, dan yen 0,13%.

Jadi kenapa dikatakan sedang Berjaya karena alasan di atas menjadi penyebabnya. Rupiah mengalami penguatan di awal pekan ini jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia.

Seiring dengan Penguatannya Mata Uang Indonesia Masih Melemah di Beberapa Negara

Meski pada pembahasan di atas kami jelaskan bila Rupiah sedang menguat. Akan tetapi kami juga tidak lepas untuk menginfokan beberapa rapot merah nilai tukarnya.

Jadi tidak semerta-merta hanya memberikan kabar baik saja akan tetapi juga harus seimbang. Hal ini tentu juga bertujuan agar pemerintah dan warga masyarakat terus mau berupaya.

Pasalnya dibeberapa negara besar nilai mata uang Indonesia masih memerah. Memerah yang dimaksud ialah mengalami pelemahan harga tukarnya dengan beberapa mata uang.

Seperti contohnya terhadap euro menjadi -0,12%, dolar Australia -0,14%, dan poundsterling -0,04%. Pada tiga negara tersebut harga tukar rupiah merosot sedemikian rupa.

Akan tetapi jika dilihat dari segi banyak sedikitnya angka kemrosotannya dengan kenaikannya. Mata uang Indonesia lebih banyak menguat di awal pekan ini, maka tidak usah berkecil hati.

Setidaknya dengan kinerja yang nyata dari Bank Indonesia semoga kedepannya rupiah bisa semakin melejit. Tidak hanya berjaya di Asia saja akan tetapi merajai seluruh dunia.

Maka dari itu selalu gunakan mata uang sendiri dalam hal jual beli karena itu sangat berpengaruh. Ketika suatu mata uang sering digunakan dalam hal perdagangan maka nilainya juga akan semakin meningkat.

Penyebab Nilai Tukar Rupiah Menaik dan Semakin Berjaya Pekan Ini

Alasan kenapa dolar As menjadi melemah sehingga membuat rupiah menjadi menguat ialah adanya konflik antara Ukraina dengan Rusia. Konflik inilah membuat memanasnya antara negara Amerika dengan Rusia.

Presiden Amerika Serikat sepakat mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia untuk merundingkan permasalahan tersebut. Tujuannya guna menghindari invasi yang akan terjadi di negara Ukraina oleh Rusia.

Adanya hal ini dimanfaatkan oleh Bank Indonesia untuk membuat perjanjian bilateral RBA (Reserve Bank of Australia). BI memperbarui perjanjian swap bilateral BCSA pada tanggal 18 Februari 2022 kemarin.

BCSA sendiri merupakan bentuk kerja sama bilateral perihal keuangan yang sering dilakukan oleh beberapa negara. Tujuannya ialah memperoleh valuta asing dengan cara saling bertukar mata uang masing-masing.

Perjanjian BCSA antara Reserve Bank Australia dengan Bank Indonesia ini menggambarkan adanya hubungan penguatan keungan antara keduanya. Sehingga nantinya bisa terjalin hubungan yang saling menguntungkan.

Pada perpanjangan perjanjian ini kedua gubernur saling menandatangani kesepakatan kerja sama. Gubernur Perry Warjiyo dan Gubernur Lowe sebagai wakil dari kedua Bank tersebut.

Nyatanya dengan adanya perpanjangan perjanjian BCSA juga berpengaruh meningkatkan nilai tukar Rupiah. Sehingga hal ini semakin membuat harga tukarnya menjadi semakin menguat.