Harga emas melonjak ke angka yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. sekarang, nilainya saja berada di atas 1900 dollar per ons. Hal tersebut bisa terjadi setelah melihat ke beberapa momentum bullish baru.
Sebenarnya kebijakan dari Federal Reserve yang sebelumnya banyak ditunggu sendiri sudah diambil. Kebijakan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar. Ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin yang diambil The Fed.
Jika dilihat secara keseluruhan, angka ini menurun dari kenaikan 50 basis poin yang sebelumnya sering dilakukan. Namun adanya pengambilan di angka tersebut membuktikan kalau siklus pengetatan belum selesai.
Hal tersebut menjadi indikator nyata kalau kondisi ekonomi masih belum normal sepenuhnya. Ada pernyataan menarik yang dikeluarkan oleh bank sentral. Pernyataan ini berkaitan dengan kebijakan moneter yang sudah diambil.
Pada pernyataan tersebut dikatakan kalau komite mencoba untuk mengantisipasi situasi terbaru dengan pengetatan pada beberapa kebijakan. Ini tentu dilakukan dengan banyak pertimbangan. Salah satunya berkaitan dengan untuk mengembalikan inflasi.
Ada target agar inflasi tersebut membaik ke angka 2 persen. Walaupun sulit untuk langsung meraih angka tersebut, ada harapan kalau kondisinya akan membaik dari waktu ke waktu. Sebenarnya perlu dipertimbangkan juga sejauh mana kenaikan pada kisaran target.
Di sini ada dua aspek utama yang pasti dipertimbangkan komite. Aspek pertama adalah aktivitas ekonomi dan inflasi sedangkan aspek kedua adalah perkembangan ekonomi dan keuangan. Dari sini, arah kebijakan ke depannya semakin terlihat.
Ada Langkah dari Bank Sentral untuk Menaikkan Suku Bunga
Bank sentral sudah melakukan upaya menarik yang berkaitan dengan suku bunga. Upaya tersebut memperlihatkan kalau bank sentral mencoba menaikkan suku bunga di kisaran 4,75 hingga 5 persen. Kenaikan tersebut akan menutup periode yang tidak stabil.
Periode tidak stabil ini sendiri memang terlihat jelas jika memerhatikan pasar obligasi dan suku bunga. Sebenarnya situasi pasar sendiri tidak bisa dikatakan normal. dalam beberapa minggu terakhir, kondisinya sangat fluktuatif.
Ada beberapa hal yang sangat berhubungan dengan kondisi fluktuatif tersebut. salah satunya adalah penurunan tajam yang terjadi pada imbal hasil obligasi. Ini terjadi karena ada reaksi instan di pasar terhadap Silicon Valley Bank di California yang hancur.
Ada juga kehancuran yang dialami oleh Signature Bank di New York. Jangan lupakan bank lain di Eropa yaitu Swiss based Credit yang mengalami hal serupa. Sebenarnya sulit bagi Federal Reserve jika harus mengikuti setiap hal yang terjadi di pasar.
Oleh karena itu ada informasi yang mengatakan kalau Federal Reserve mencoba mengesampingkan apa yang terjadi di sektor perbankan. Tetapi situasi ini bukan berarti Federal Reserve tidak menambahkan krisis perbankan terjadi elemen kebijakannya.
Krisis perbankan tetap dipertimbangkan dan menjadi salah satu aspek paling penting. Bisa dikatakan aspek ini juga menjadi salah satu poin paling pokok ketika ingin berfokus pada penurunan inflasi hingga 2 persen.
Sistem Perbankan AS Sebenarnya Kuat
Walaupun dunia perbankan sekarang sedang mengalami krisis, bukan berarti kemungkinan untuk mengatasinya kecil. itu karena, sistem perbankan sendiri bisa dikatakan sangat tangguh dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada.
Sebenarnya situasi yang sekarang terjadi sangat memengaruhi kondisi kredit di dunia perbankan. Bisa dibilang, kondisi kredit tersebut sekarang lebih ketat dari sebelumnya. Ini terjadi baik untuk rumah tangga maupun bisnis.
Sebenarnya kondisi tersebut merupakan beban yang sangat besar. Ada banyak hal yang terdampak mulai dari aktivitas ekonomi, inflasi, hingga perekrutan yang menurun. Sebenarnya tingkat dampak yang terjadi sendiri belum pasti.
Oleh karena itu, komite memutuskan untuk memberikan fokusnya terhadap risiko inflasi. Dengan diberikannya fokus terhadap risiko inflasi, diharapkan masalah yang terjadi bisa diminimalisir efeknya.
Federal Reserve sendiri sempat mengeluarkan pernyataan menarik. Pernyataannya menyebutkan kalau kenaikan suku bunga belum akan dihentikan. Sebenarnya bank sentral sendiri memiliki ekspektasi yang cukup besar terkait suku bunga.
Ada harapan kalau suku bunga tersebut mencapai puncaknya pada Desember 2023. Angka yang diharapkan sendiri berada pada kisaran 5,1 persen. jika melihat pada situasi sekarang, angka ini memang cukup realistis.
Tetapi patut diakui kalau banyak pihak mulai menginginkan kenaikan suku bunga dihentikan. Oleh karena itu, hal tersebut pasti bertabrakan dengan keinginan banyak pihak.