Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Yen Menguat Terhadap Dolar AS, BoJ Beri Statement Positif

Yen Menguat Terhadap Dolar AS, BoJ Beri Statement Positif

by Didimax Team

Saham merupakan salah satu pasar perdagangan dengan jumlah volatilitas yang tinggi. Apa maksud dari volatilitas yang tinggi? Volatilitas yang tinggi ini maksudnya ialah kunci untuk meraih keuntungan atau profit yang besar dalam trading. Agar Anda bisa tetap unggul dan sukses dalam pasar saham, Anda harus mengikuti sentiment pasar, perbarui informasi melaui berita ekonomi yang mempengaruhi harga.

 

Selain itu, Anda juga harus bertindak cepat ketika mendapatkan berita informasi terbaru yang penting mengenai forex atau pasar saham ini. Namun, sebelum Anda bermain forex, ada baiknya Anda mengetahui risiko yang dapat terjadi, trading dengan margin, dan Anda juga perlu meningkatkan pengetahuan Anda. Didimax menyediakan edukasi belajar forex secara gratis bagi Anda yang ingin belajar forex.

Jepang Diprediksi Akan Mengalami Inflasi Hingga 2%

Gubernur BoJ (Gubernur Bank Sentral Jepang) memprediksi bahwa perekonomian Jepang akan secara bertahap mengalami perkembangan dan tingkat inflasi secara berangsur akan menuju 2 persen. Dan ini membuat Yen menguat. Gubernur BoJ, yakni Haruhiko Kuroda memperkirakan bahwa perekonomian Jepang akan terus berkembang dengan moderat, walaupun ekspor dan output terasa sedikit lebih lambat dari pemerintahan luar negeri.

Di bawah kebijakan yang mendapat julukan yield curve contro, BoJ menetapkan suku bunga dengan jangka pendek pada level minus 0.1% dan imbal yang dihasilkan oleh obligasi pemerintah tenor 10 tahunan berada di level 0%. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencapai target inflasi sebanyak 2%. Namun, untuk sejauh ini Jepang masih terlihat kesulitan untuk mencapai target inflasi tersebut.

Yen Vs Greenback, Yen Menguat di Banding Dolar AS

Pagi ini pada tangga 8 April 2019, pernyataan gubernur BoJ ini dianggap oleh pelaku pasar sebagai pandangan yang optimis dari Bank Sentra pada outlook perkenomian Jepang. Hal ini tentu saja membuat Yen menjadi semakin menguat dibanding Dolar AS. Seperti yang telah terlihat pada pasangan mata uang USD/JPY saat ini berada pada kisaran 111.40.

Pergerakan Dolar Amerika Serikat melemah 0,24% terhadap Yen dari harga open harian. Peristiwa melemahnya Dolar AS terhadap Yen pada pagi ini menjadi penutup kenaikan yang terbentuk sejak tangga 4 April lalu. Sebelumnya Dolar AS mampu menguat ketika kenaikan NFP AS yang mengalami penaikan lebih tinggi dari ekspetasi. Namun, pertumbuhan umpan yang lemah membuat terbatasnya penguatan tersebut.

Empat Alasan Yen Menguat Terhadap Dolar

Pasangan mata uang USD/JPY dikabarkan cenderung melemah pada tahun ini. Dikutip dari Bloomberg pada kamis (3/1) pukul 18.17 WIB USD/JPY telah terkoreksi 1,16% menuju level 107,62. Ini merupakan level terendah yang terjadi sejak April tahun lalu. Berdasarkan fakta yang ada, pergerakan Yen pada hari ini sedang membaik. Hal ini dikarenakan pertama, karena outlook ekonomi global yang mulai melambat tahun 2019.
 
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang analis, yakni Monex Investindo Futures, Faisyal. Kemudian alasan kedua yang menyebabkan Yen menguat terhadap dolar ialah karena adanya sinyal dari Apple dimana sinyal tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan mereka di China akan semakin melambat. Apalagi dalam hal penjualan dan keuntungan yang mereka lakukan di tahun ini.

Alasan ketiga, pasar masih dalam keadaan mengkhawatirkan shutdown pemerintahan AS yang masih belum menemukan kepastiannya. Dan alasan keempat, sehubungan sentimen perang dagang antara AS dan China yang masih berlangsung hingga sekarang. Meskipun telah ada pertemuan, namun masih belum ada kesepakatan secara tertulis. Faisyal menuturkan bahwa Yen akan menguat hingga hari Jumat karena Trump melakukan pertemuan dengan pimpinan Kongres. Kamis, (3/1).

Pelaku pasar menunggu testimoni Federal Reserve besok sehubungan dengan indikasi naiknya suku bunga AS yang telah direncanakan sebelumnya akan dua kali di tengah melemahnya ekonomi global. Apabila The Fed menunjukan sikap yang agresif, dollar AS memiliki potensi untuk melemah. Pelaku pasar tentu saja merasa khawatir jikalau ditengah perlambatan ekonomi ini Federal Reserve akan tetap menaikan suku bunga.

Faisyal memprediksi bahwa pasangan mata uang USD/JPY dalam perdagangan besok akan berada dalam rentang support 103,50-105,20 dan resistance pada level 108,80-110,00. Sell on Rally dapat dijadikan strategi trading untuk pasangan mata uang ini. Secara teknikal ia melihat bahwa pasangan mata uang ini ada di bawah MA 50, MA 100, MA 200 yang menunjukan untuk dijual.