Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Tips Menghindari Spread yang Tinggi Saat Trading di Pasar Volatil

Tips Menghindari Spread yang Tinggi Saat Trading di Pasar Volatil

by Lia Nurullita

Tips Menghindari Spread yang Tinggi Saat Trading di Pasar Volatil

Pasar volatilitas tinggi bisa menjadi tantangan besar bagi para trader, terutama bagi mereka yang baru mulai mendalami dunia trading. Salah satu faktor yang sering memengaruhi keputusan dan profitabilitas seorang trader adalah spread, yaitu selisih antara harga beli (ask) dan harga jual (bid) dari suatu aset. Spread yang tinggi dapat membuat trading menjadi lebih mahal, terutama ketika kondisi pasar sangat volatil. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa tips yang bisa membantu Anda menghindari spread yang tinggi saat trading di pasar volatil.

Memahami Spread dan Dampaknya pada Trading

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami apa itu spread dalam dunia trading. Spread adalah perbedaan antara harga beli dan harga jual suatu instrumen keuangan. Misalnya, jika harga jual (bid) untuk pasangan mata uang EUR/USD adalah 1.1000 dan harga beli (ask) adalah 1.1002, maka spreadnya adalah 2 pip.

Pada pasar yang lebih tenang, spread cenderung lebih kecil karena likuiditas pasar lebih tinggi. Namun, saat pasar mengalami volatilitas yang tinggi, spread bisa melebar, dan inilah yang sering menjadi masalah bagi trader, karena biaya transaksi menjadi lebih mahal.

Spread yang tinggi tidak hanya mempengaruhi trader dalam hal biaya transaksi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko. Sebagai contoh, ketika spread melebar, harga perlu bergerak lebih jauh agar trader dapat mencapai titik impas. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menghindari atau mengurangi dampak spread yang tinggi, terutama di pasar volatil.

1. Pilih Broker dengan Spread Kompetitif

Salah satu langkah pertama yang dapat Anda lakukan untuk menghindari spread yang tinggi adalah memilih broker dengan spread yang kompetitif. Banyak broker menawarkan berbagai jenis spread, dari yang tetap (fixed) hingga yang variabel (floating). Spread tetap dapat memberikan stabilitas dalam kondisi pasar yang volatile, sementara spread variabel dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar.

Sebelum memilih broker, pastikan Anda memeriksa struktur spread yang mereka tawarkan. Perhatikan spread pada pasangan mata uang atau instrumen yang sering Anda perdagangkan. Broker dengan spread yang lebih rendah dapat membantu mengurangi biaya transaksi, terutama saat Anda sering melakukan trading dalam jumlah besar.

2. Perhatikan Waktu Trading

Waktu trading sangat mempengaruhi spread. Salah satu periode paling volatil dalam sehari adalah saat sesi perdagangan utama, seperti sesi London dan New York, bersamaan. Selama waktu ini, likuiditas pasar meningkat, yang dapat menyebabkan spread menyempit.

Namun, ada juga waktu tertentu ketika spread bisa melebar, seperti saat berita ekonomi penting dirilis atau pada akhir pekan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa jam-jam volatilitas tinggi dan memilih waktu yang tepat untuk memasuki pasar. Hindari trading saat pasar sedang bereaksi terhadap berita besar atau peristiwa ekonomi penting yang dapat meningkatkan spread.

3. Gunakan Akun ECN atau STP

Jika Anda trading dengan volume besar atau ingin menghindari spread yang tinggi, salah satu solusi terbaik adalah membuka akun ECN (Electronic Communication Network) atau STP (Straight Through Processing). Akun-akun ini biasanya menawarkan spread yang lebih rendah karena mereka langsung menghubungkan trader dengan penyedia likuiditas pasar.

Akun ECN atau STP memungkinkan Anda untuk berdagang dengan spread yang lebih kompetitif, terutama pada pasangan mata uang utama. Walaupun ada biaya komisi yang harus dibayar pada akun ECN, spread yang lebih rendah sering kali mengimbangi biaya tersebut. Ini adalah pilihan yang sangat baik bagi trader aktif yang ingin mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan profitabilitas.

4. Hindari Trading di Pasar yang Kurang Likuid

Spread cenderung melebar di pasar yang kurang likuid, seperti pasangan mata uang eksotis atau instrumen lainnya yang tidak diperdagangkan dengan volume besar. Pasar yang kurang likuid ini biasanya memiliki biaya transaksi yang lebih tinggi, sehingga trader akan menghadapi spread yang lebih lebar.

Untuk menghindari spread yang tinggi, fokuslah pada pasangan mata uang utama atau instrumen yang lebih likuid. Pasangan mata uang seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY sering kali memiliki spread yang lebih kecil karena volume perdagangan yang sangat tinggi. Dengan memilih instrumen yang lebih likuid, Anda dapat menghindari spread yang besar dan meningkatkan efisiensi trading Anda.

5. Gunakan Pending Order

Salah satu cara untuk menghindari terjebak dalam spread yang tinggi adalah dengan menggunakan pending order. Pending order memungkinkan Anda untuk mengatur level harga yang ingin Anda masuk atau keluar dari pasar, tanpa perlu terpengaruh oleh fluktuasi harga yang cepat. Ini sangat berguna saat pasar volatil, di mana harga dapat bergerak sangat cepat dan menyebabkan spread melebar.

Dengan menggunakan pending order, Anda dapat memastikan bahwa Anda hanya memasuki pasar pada harga yang sesuai dengan yang Anda inginkan, tanpa harus menghadapi spread yang besar saat harga bergerak terlalu cepat. Pastikan Anda memantau level harga yang tepat agar pending order dapat dieksekusi dengan baik.

6. Perhatikan Berita Ekonomi dan Peristiwa Global

Pasar menjadi sangat volatil saat ada pengumuman berita ekonomi penting atau peristiwa global yang berdampak pada pasar keuangan. Berita tentang kebijakan moneter, data ekonomi, atau krisis global sering kali menyebabkan lonjakan volatilitas yang bisa memperburuk spread.

Untuk menghindari spread yang tinggi, Anda perlu memahami kapan berita ekonomi atau peristiwa penting akan dirilis. Banyak trader yang memilih untuk menghindari trading langsung setelah berita besar dirilis karena spread dapat melebar secara signifikan. Sebaliknya, mereka menunggu beberapa saat setelah pengumuman untuk memastikan bahwa pasar telah kembali stabil.

7. Gunakan Teknik Scalping dengan Bijak

Scalping adalah strategi trading yang melibatkan pembukaan dan penutupan posisi dalam waktu singkat dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil. Teknik ini sangat bergantung pada spread yang kecil untuk memperoleh keuntungan yang optimal.

Jika Anda seorang scalper, pastikan Anda memilih broker dengan spread yang sangat rendah dan buka posisi hanya saat pasar cukup stabil. Hindari scalping pada saat volatilitas tinggi, karena spread yang melebar dapat mengurangi potensi profit atau bahkan menyebabkan kerugian.

8. Pilih Platform Trading yang Tepat

Platform trading yang Anda gunakan juga mempengaruhi spread yang Anda hadapi. Beberapa platform trading menawarkan fitur-fitur yang dapat membantu Anda mengelola spread dengan lebih baik, seperti alat untuk melihat spread secara real-time atau membandingkan spread antar instrumen.

Sebagai tambahan, platform trading yang cepat dan stabil akan memungkinkan eksekusi order yang lebih baik, menghindari slippage yang sering terjadi ketika pasar bergerak sangat cepat. Ini sangat penting saat trading di pasar yang sangat volatile, di mana eksekusi order yang terlambat dapat menyebabkan biaya transaksi yang lebih tinggi.

9. Memanfaatkan Alat Bantu Trading

Ada berbagai alat bantu trading yang dapat membantu Anda menghindari spread yang tinggi. Salah satunya adalah auto-trading atau menggunakan expert advisors (EAs) di platform MetaTrader. Alat ini dapat membantu Anda mengatur posisi masuk dan keluar secara otomatis, sehingga mengurangi risiko masuk ke pasar dengan spread yang besar.

Selain itu, alat lain yang bisa Anda manfaatkan adalah indikator volatilitas. Indikator ini memberikan sinyal mengenai potensi lonjakan volatilitas yang dapat menyebabkan spread melebar, sehingga Anda bisa menghindari momen-momen tersebut.

10. Gunakan Leverage dengan Hati-hati

Menggunakan leverage yang tinggi bisa memperbesar potensi keuntungan, namun juga dapat meningkatkan biaya transaksi karena spread yang lebih besar. Untuk menghindari spread yang tinggi, pastikan Anda menggunakan leverage dengan bijak. Leverage yang terlalu tinggi di pasar volatil dapat menyebabkan risiko yang lebih besar, bukan hanya dari spread, tetapi juga dari potensi kerugian yang lebih besar.


Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan trading Anda dan menghindari kerugian akibat spread yang tinggi, bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Di sana, Anda akan belajar dari para ahli dan mendapatkan wawasan yang mendalam tentang cara mengelola spread, memilih broker terbaik, serta strategi-strategi efektif untuk trading di pasar volatil.

Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam pengetahuan Anda dan mengasah keterampilan trading bersama Didimax. Dapatkan pengalaman langsung dengan belajar di platform kami yang sudah terpercaya, dan mulailah perjalanan trading Anda dengan lebih percaya diri dan terstruktur. Segera daftar di www.didimax.co.id dan raih sukses trading Anda!