Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Ekonomi Indonesia Mulai Bergairah, Untung 2 Milliar Dollar AS

Ekonomi Indonesia Mulai Bergairah, Untung 2 Milliar Dollar AS

by Didimax Team

Sinyal bagus ditunjukan oleh perekonomian indonesia. Setelah mengalami babak belur akibat dihajar oleh virus corona. Ekonomi Indonesia sempat merosot tajam, akibat adanya kebijakan melarang kerumunan di tempat-tempat umum. Namun seiring berjalannya waktu, kelonggaran diberikan tetapi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Sebenarnya sampai haru ini kasus positif Covid-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan. Hingga hari ini tanggal 14 Maret pukul 17.10 angka kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1,42 juta. Dengan pertambahan kasus positif pada hari sebelumnya mencapai 4.714. Namun pemerintah Indonesia nampaknya tidak ingin melakukan lockdown sehingga memtikan ekonomi.

Menurut data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunujukkan jika neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus. Hal tersebut jelas dikarenakan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani kasus Covid-19 yang semakin baik. Hal ini merupakan suatu hal yang sangat membanggakan, karena banyak sekali negara yang sedang mengalami krisis akibat dihantam pandemi.

Jika program vaksin yang sedang dilakukan lancar, kedepannya diprediksi jika ekonomi Indonesia semakin baik. Pemerintah Indonesia sendiri sedang menggalakan program vaksin untuk membuat masyarakat bisa memiliki kekebalan terhadap virus corona. Vaksin yang digunakan oleh pemerintah adalah produksi dari Sinovac. Terdapat dua tahan vaksinasi yang dilakukan. Prosesnya yaitu vaksin pertama diberikan 14 hari sebelum melakukan vaksin kedua. Jika sudah menerima vaksin kedua diharapkan kekebalan terhadap serangan virus corona sudah didapatkan.

 

Indonesia Mendapat Untung Hingga 2 Milliar Dollar AS

Pada bulan Februari 2020, BPS mengungkapkan jika neraca dagang mendapat surplus hingga mencapai angka 2 milliar dollar Amerika Serikat. Hal terbut disebabkan ekspor yang dilakukan lebih besar dari kegiatan impor. Menurut data yang dikeluarkan oleh BPS nilai import mencapai 13,26 dollar AS. Sedangkan ekspor yang dilakukan mencapai nilai 15,27 dollar AS. Berita tersebut disampaikan langsung oleh bapak Kecuk Suhariyanto sebagai kepala BPS.

Kecuk Suhariyanto menjelaskan jika terjadi kenaikan hingga mencapai 8,56 persen dari periode yang sama pada tahun 2020. Akan tetapi sebenarnya angka pada bulan Februari mengalami penurunan sebesar 0,19 persen dari bulan Januari tahun 2021. Walaupun demikian bukan berati ekonomi Indonesia sudah pulis sepenuhnya.

Suhariyanto mengatakan salah satu faktor utama dari kesuksesan Indonesia dalam membuat neraca perdagangan naik adalah poses vaksinasi. Ini memberikan semangat baru kepada masyarakat untuk segera bangkit dari keterpurukan. Para pelaku usaha mulai membuka usahanya walau masih terdapat beberapa batasan akibat pandemi yang belum menghilang.

Kinerja Ekspor dan Import Mengalami Peningkatan

Jika dihitung secara yoy (year on year) menurut data BPS hampir seluruh sektor ekspor mengalami peningkatan. Misalnya saja pada ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 3,16 persen. Kemudian untuk sektor industri pengolahan memiliki nilai mencapai 12,15 miliar dollar AS, yang artinya mengalami kenaikan sebesar 9 persen. Sedangkan untuk pertambangan dan lainnya mengalami peningkatan sebesar 7,53 persen. Sementara itu untuk sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar 3,16 persen.

BPS juga mengungkapkan jika import yang dilakukan oleh Indonesia mengalami peningkatan. Terjadi peningkatan sebesar 43,59 persen untuk barang konsumsi. Untuk import bahan baku juga mengalami peningkatan sebesar 11,53 persen menjadi 9,89 miliar dollar AS. Sementara itu pada sektor barang modal juga mengalami peningkatan sebesar 17,68 persen menjadi 2,15 miliar dollar AS.

Kepala BPS mengungkapkan jika peningkatan import secara tahunan merupakan suatu hal yang positif. Karena hal tersebut merupakan sinyal bahwa ekonomi yang sepat lesu akibat pendemi kembali naik lagi. Nilai import Indonesia pada bulan Februari tahun 2021 mencapai nilai 13,26 miliar dolar Amerika Serikat. Jika dihitung secara year on year makan mengalami peningkatan sebesar 14,86 persen. Tetapi jika dihitung secara mont to mont turun sebesar 0,49 persen.

Sedangkan Purchasing Managers Index (PMI) dari IHS Market berada pada level 50,9. Hal tersebut menunjukan jika industri dalam negeri sedang pada level ekspansi. Dari indeks tersebut juga dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya kenaikan import bahan baku dan barang modal menunjukan industri dalam negeri mulai hidup lagi. Tentu hal ini sangat menggembirakan menurut kepala BPS Kecuk Suhariyanto.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama