Pasar perdagangan kembali dibuat terkejut pada pekan ini akibat jatuhnya harga emas yang disebabkan oleh perkembangan varian baru dari virus corona. Memang beberapa waktu sebelumnya tampak virus corona sudah dalam keadaan yang membaik.
Banyak negara yang kasus penyebaran covid menurun sangat drastis hingga dianggap hilang begitu saja. Hal ini tentu karena tindak laku dari pemerintah dan pihak-pihak bertanggung jawab demi mengusahakan yang terbaik.
Setelah beberapa waktu tampak memulih, harga emas berada dalam kondisi yang agak stabil. Namun, pekan ini meski tidak turun secara drastis, namun harga emas tergelincir tipis dan disebutkan bahwa pasar kembali berada dalam ketidakpastian.
Covid-19 memang cukup mengubah keadaan pasar dengan munculnya berbagai varian-varian baru sampai saat ini. Bahkan ekonomi dunia sedang dianggap tidak baik akibat dari covid-19 tersebut.
Harga Emas Turun dalam Fase Konsolidasi
Pada Senin, 29 November 2021 harga emas mengalami penurunan di sesi perdagangan malam hari. Hal ini diketahui penyebabnya yaitu pulihnya minat risiko pasar, namun kekhawatiran terhadap munculnya varian baru dari covid yang menahan harga emas.
Tertahannya harga emas akibat covid varian omicron ini terjadi dalam pergerakan konsolidatif. Dimana saat berita tersebut turun, harga emas spot mengalami penurunan sebesar 0.4 persen menjadi harga $1784.41 per ouncenya.
Harga ini merupakan lanjutan dari pelemahan yang terjadi pada pekan lalu mencapai sekitar 2.9 persen, sehingga menjadi penurunan mingguan terbesar sejak bulan Juni 2021. Untuk harga emas futures di Comex New York, tampak tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Sehingga harga yang diperdagangkan berada pada kisaran $1786.30 per ouncenya. Sementara itu, dari grafik pasangan mata uang XAU/USD yang dilaporkan menunjukkan bahwa adanya pergerakan pada harga $1784.13.
Fase penurunan harga emas saat ini memang membuat para investor mulai mengalihkan kembali investasinya. Hal ini terus berlangsung sejak kasus penyebaran virus corona pada tahun 2019 akhir menjadi sangat besar dan menyebar ke banyak negara.
Varian Baru Covid Bangkitkan Ketidakpastian
Setelah berbagai varian-varian dari virus corona muncul, kini kemunculan omicron untuk sebutan baru varian covid ini membuat alasan ketidakpastian bagi pasar. Alasan utama bagi para investor untuk memborong Dolar Amerika Serikat dan juga aset-aset yang memiliki nilai profit resiko tinggi adalah adanya prospek kenaikan dari suku bunga The Fed.
Akan tetapi hal tersebut mengakibatkan peluang Rate Hike menjadi berkurang, bahkan belum bisa ditentukan sampai kabar mengenai varian omicron lebih akurat karena merebaknya varian baru tersebut.
Inilah yang kemudian membuat ketidakpastian pada perdagangan pasar akan lanjut. Hal ini membuat dampak pada bagian pasar yang bergantung pada permintaan, serta juga menjadi dampak bagi harga emas.
Komentar tersebut dinyatakan oleh Ole Hansen dari salah satu pejabat Saxo Bank. Bahkan muncul juga pendapat senada terhadap komentar Ole Hansen tersebut yang diutarakan oleh Hussen Sayed sebagai perwakilan dari Exinity Group.
Menurut Hussen Sayed yang terjadi pada harga emas saat ini akan mengambil petunjuk dari ekspektasi pasar suku bunga. Meski saat ini harga emas cukup mengalami penurunan tipis, namun harga emas boleh jadi akan terdukung, karena adanya ekspektasi pasar yang turun sebesar tiga kali Fed Rate Hike menjadi dua kali.
Akan tetapi, pergerakan harga emas tersebut untuk sementara waktu tidak akan terlalu signifikan. Terbukti, bahwa pada pekan lalu, saat WHO mulai mengabarkan pengumuman atas varian baru covid-19 dengan sebutan nama omicron, harga emas melambung mencapai 1%.
Sebagaimana omicron merupakan Variant of Concern tersebut sudah dikabarkan, maka para investor mencari safe haven di tengah ketidakpastian yang terjadi. Saat ini virus tersebut baru ditemukan di beberapa negara seperti Afrika Selatan, Bostwana, Hong Kong, dan sejumlah negara lain.
Namun varian baru covid-19 ini ternyata dapat menular lima kali lipat lebih besar dibandingkan varian delta sebagai dugaan. Lonjakan harga emas bergerak tidak bertahan lama, karena menjadi reaksi spontan dari kepanikan pasar pada saat itu.
Selain itu, pergerakan pada harga emas saat itu juga tampak signifikan disebabkan oleh volume perdagangan yang rendah. Hal tersebut berhubungan dengan adanya libur Thanksgiving di Amerika Serikat.