Berita mengenai kesepakatan bantuan kepada uni eropa mengakibatkan harga emas dunia naik. Dari US$ 1.808.9/troy ons ke level US$ 1,815,4/ troy ons meningkat sekitar US$ 6,5 atau 0,36%. Begitu pula dengan emas antam yang dijual dipegadaian, juga mengalami kenaikan ke level tinggi.
Menurut catatan, kenaikan yang dialami emas saat ini merupakan tertinggi selama 9 tahun. Kondisi seperti ini menjadi latar belakang banyak investor yang mencari aset dengan minim risiko berupa logam mulia. Perilaku ini disebut dengan safe haven yang suatu saat akan di verifikasi kembali.
Kesepakatan ini disetujui setelah melakukan pertemuan selama 4 hari. Dana pemulihan ekonomi berupa paket hibah sebesar EUR390 untuk anggota yang perekonomiannya melemah. Bagi negara yang mampu, akan diberikan pinjaman dengan bunga ringan. Dana ini bertujuan untuk pemulihan pasca terjadinya pandemi yang belum juga berakhir.
Latar Belakang Naiknya Harga Emas ke Level Tinggi.
Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah perekonomian hampir semua negara. Tidak hanya Indonesia. Beberapa negara Eropa seperti, Spanyol dan Italia yang menerapkan sistem lock down sebagai upaya pencegahan virus. Mengalami penurunan pendapatan sehingga, banyak negara melakukan stimulus termasuk Amerika Serikat.
Dengan dicapainya kesepakatan antara Uni Eropa dan Amerika. Serta kesepakatan antar pimpinan negara Uni Eropa tentang anggaran untuk tujuh tahun kedepan. Berpengaruh terhadap pasar ekuitas yang mampu menaikkan harga perak dan juga emas. Serta menjatuhkan Dollar AS terhadap beberapa mata uang asing.
Seperti diketahui, bahwa Kongres partai Amerika akan memberikan stimulus sebesar $1 triliun. Sementara, presiden Amerika Donald Trump akan membantu warganya dengan memberi bantuan tunai. Hanya saja, aturan tersebut di revisi hanya berupa potongan pajak. Hal inilah yang menjadi latar belakang terjadinya bullish emas.
Produk Emas Pegadaian yang Mengalami Kenaikan
Perilaku pasar dunia ini merupakan faktor utama naiknya emas di Indonesia khususnya yang dijual dipegadaian. Selain itu, pengaruh lain yang terjadi di dalam negeri. Masih lumpuhnya beberapa sektor ekonomi, terutama pariwisata. Belum semuanya bisa dibuka kembali dan nasib yang tidak pasti.
Dari penutupan harga hari senin kemarin. Tercatat emas pegadaian mengalami kenaikan di level 0,1%. Emas cetakan antam dari sebelumnya Rp965.000/gram saat ini berada diangka Rp975.000/gram untuk ukuran 1 gram. Catatan ini juga berimbas pada produk emas pegadaian lainnya yang mengalami peningkatan.
Seperti, Emas antam retro pegadaian khusus 1 gram mengalami peningkatan di level Rp14.000. Dari sebelumnya, Rp943.000/gram saat ini menyentuh Rp957.000/gram. Begitu pula dengan 0,5 gram yang naik tipis dari Rp 514.000/gram ke level Rp521.000/gram. Untuk antam retro 0,5 gram menunjukkan peningkatan dari Rp470.000/gram ke Rp477.000/gram.
Bahkan, kenaikan cukup besar juga terjadi pada produk Emas Pegadaian untuk ukuran 100 gram. Naik ke level 1,33% dari sebelumnya diangka Rp92,361 juta saat ini ditetapkan di harga Rp93,591 juta. Sebagai informasi, harga yang ditawarkan di pegadaian sudah termasuk pajak.
Sementara itu, untuk program tabungan emas yang menggunakan produk emas UBS. Terpantau mengalami kenaikan serupa. Dari harga Rp955.000/gram saat ini diangka Rp968.000/gram. Sedangkan untuk ukuran 100 gram naik sebesar Rp400 ribu, menjadi Rp92.553 juta
Analisis Harga Emas Lebih Lanjut
Dengan tidak pastinya kondisi perekonomian saat ini. Terutama, kasus Covid-19 yang terus meningkat. Perlu adanya perilaku baru dalam berinvestasi emas. Bila dihitung dalam jangka pendek. Membeli emas adalah perilaku yang tepat. Karena, dengan kondisi perekonomian global, emas dipercaya akan terus meningkat.
Bahkan, bisa lebih tinggi dari yang terjadi saat ini. Di mana prediksi emas yang akan menembus angka Rp1 juta terus bermunculan. Tetapi, dalam jangka panjang, perlu perhitungan khusus. Mengingat berbagai negara mulai mampu melakukan penanganan yang tepat.
Bila harga emas terkunci di harga Rp900 ribuan maka, sebuah kerugian besar untuk membelinya saat ini. Sepertinya, untuk bisa menembus harga Rp1 jutaan di masa depan memang kemungkinan besar terjadi. Tetapi, perlu jangka waktu yang cukup lama. Begitu pula dengan tabungan emas yang juga terdampak.
Bagaimana pun faktor risiko rugi menyimpan emas logam mulia memang lebih kecil dibandingkan keuntungan yang didapatkan. Melihat prediksi yang Diego Parilla bahwa emas dunia masih bisa terus melonjak hingga US$ 5.000/troy ons. Walaupun, pengaruh perekonomian global tetap menjadi faktor utama naik turunnya harga emas.