Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Dampak Trump Akhirnya Teken RUU Stimulus Covid-19

Dampak Trump Akhirnya Teken RUU Stimulus Covid-19

by Didimax Team

Keadaan negara Amerika Serikat akhir-akhir ini masih menjadi sorotan setelah diadakannya pemilihan Presiden AS. Banyak kabar antara dua pasang Calon Presiden ini dianggap saling memiliki kekuatan masing-masing untuk negara Amerika Serikat. Pada pemilihan Presiden beberapa waktu lalu, hasil menyatakan bahwa Biden keluar menjadi pemenang. 

Namun, keadaan mengenai Presiden baru ini ternyata membuat dollar AS sempat mengalami naik dan turun. Keadaan ekonomi di negara Amerika Serikat ini semakin memanas ketika Trump yakin menolak RUU Stimulus Covid-19 beberapa hari lalu. Trump mengkritik bahwa jumlah anggaran bantuan tunai tersebut dianggap terlalu kecil. 

Kenaikan tipis terjadi akibat dari adanya penolakan tegas dari Presiden Trump terhadap RUU Stimulus Covid-19 yang terlihat pada perdaganan hari Jumat, 25 Desember 2020. Kritik Trump bukan hanya pada RUU namun juga pada kesepakatan Brexit. Padahal RUU yang harus ia tandatangani ini sudah diteken oleh kongres. Trump merasa bahwa seharusnya anggaran untuk bantuan tunai tersebut dinaikkan menjadi $2000. 

Penolakan Trump teken RUU ini membuat ketidakpastian terhadap tunjangan pengangguran yang akan kadaluarsa. Sehingga banyak warga yang merasa seakan-akan diombang ambingkan. Namun, pada tanggal 27 Desember 2020 dikabarkan bahwa Trump akhirnya meneken RUU Stimulus Covid-19. 

Langkah yang diambil oleh Trump dinilai untuk menghindari kemungkinan shutdown nya pemerintah AS. Selain itu teken yang dilakukan oleh Trump pun dipercaya untuk mencairkan dana tunjangan untuk pengangguran, di mana sudah sangat diharapkan oleh banyak warga dampak pandemi di Amerika Serikat. 

 

Sempat Menolak dengan Tegas RUU Stimulus Covid-19

Trump sebenarnya memberikan alasan yang tepat mengenai penolakannya terhadap RUU Stimulus Covid-19. Di mana ia merasa bahwa jumlah yang diberikan tidak cukup untuk membalikkan keadaan ekonomi para warga AS. Namun, warga AS tidak merasa bahwa nominal tersebut bisa naik ke angka yang Trump harapkan. 

Keadaan di mana Trump menolak untuk tanda tangan ternyata memberi dampak yang besar untuk ekonomi Amerika Serikat. Di mana para indeks dollar AS saat itu hanya menaik tipis ke angka 90.334. Tentu ini menjadi masalah baru bagi pemerintah AS terhadap para pelaku pasar ekonomi saat itu. 

Akan tetapi, pasar masih merasa cukup optimis bahwa masalah yang sedang diperbuat oleh Trump tidak akan sulit untuk diselesaikan dibandingkan dengan persoalan masalah-masalah sebelumnya. Pengesahan undang-undang bagi warga AS harus menjadi kepastian agar warga tidak merasa diacuhkan oleh Presidennya. 

Demi Menghindari Shutdown Pemerintah AS, Trump Akhirnya Tanda Tangan

Tepat pada hari Minggu 27 Desember 2020 waktu Amerika Serikat, akhirnya dengan segala pertimbangan Trump meneken RUU untuk pengangguran yang terkena dampak Pandemi. Banyak warga yang saat ini harus menganggur karena Covid-19 yang belum memiliki tanda-tanda berakhir atau selesai. 

Keputusan yang dibuat Trump untuk tanda tangan RUU ini menjadi berita baik bagi paket stimulus. Trump pun menuliskan berita ini di akun twitternya. Mengenai penolakan Presiden Donal Trump sebenarnya sudah disambut hangat oleh kubu dari partai Demokrat. Akan tetapi kubu sebelahnya yaitu partai Republik dengan tegas menolak keputusan Trump tersebut. 

Fox News Sunday menyampaikan bahwa Trump ingin keputusannya ini dikenang karena bentuk perwujudan bantuan keuangan yang dalam jumlah besar untuk negara Amerika Serikat. Namun, beberapa kalangan menyebutkan pula bahwa ini bisa menjadi kekacauan yang besar dan beresiko tinggi karena tidak adanya kepastian jika dibiarkan berlarut-larut. 

Akhirnya dengan desakan dan nasehat dari kalangan Trump, ia pun mengalah dan meneken RUU tersebut. Melihat respon pasar ekonom terhadap keputusan Trump ini langsung disambut hangat. Hasilnya terlihat menguat serta bisa menopang nilai tukar dari mata uang komoditas versus Dolar AS tersebut. 

Beberapa kenaikan tampak pada perdagangan pasangan AUD/USD berada dikisaran angka 0.7612. Angka ini tampak menguat sebesar 0.24 persen secara harian. Pada perdagangan di hari yang sama, pasangan mata uang NZD/USD juga tampak mengalami kenaikan dengan posisi di level 0.7119. Angka ini tampak menguat sebesar 0.05 persen dari level Open Harian. 

Namun, pada sisi lain terdapat mata uang yang mengalami pelemahan tipis sebesar 0.04 persen antara Dolar Kanada terhadap Dolar AS. Penyebab dari pelemahan mata uang ini adalah tekanan jual pada harga minyak saat ini yang menjadi bayang-bayangnya.