US Dollar memberikan info baik berupa penguatan. Info ini keluar sebelum Federal Reserve melakukan perilisan data keuangannya. Hingga artikel ini ditulis, data keuangan untuk pertemuan bulan desember sendiri memang belum keluar.
Hal berbeda terlihat jika melirik pada kondisi euro. Euro justru nampak tertekan dan belum memperlihatkan tanda-tanda akan membaik. Ini merupakan efek dari adanya data inflasi yang moderat. Banyak pihak beranggapan data inflasi tersebut akan memberi efek lebih buruk lagi.
Pelaku pasar jelas tidak akan sembarangan dalam membuat langkah. Besar kemungkinan, pelaku pasar akan mengamati dulu tanda-tanda yang diperlihatkan Fed akan inflasi yang terjadi.
Jika Fed terlihat khawatir dengan inflasi yang terjadi terus menerus, kehati-hatian dari pelaku pasar jelas akan meningkat. Jika tetap memaksakan untuk bertransaksi, besar kemungkinan kerugian malah akan didapat.
Greenback Justru Melonjak pada Hari Selasa Kemarin
Greenback justru melonjak di hari selasa kemarin. Ini terjadi sebelum Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan yang mereka lakukan pada Desember. Perilisan itu sendiri terjadi pada hari rabu.
Kondisi terbebani juga terlihat pada euro. Kondisi ini belum memperlihatkan tanda-tanda akan membaik dalam waktu dekat. Bank Sentral AS terlihat tidak mempercepat kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga menjadi 50 basis poin yang sebelumnya akan dilakukan bulan lalu justru diperlambat.
Ini merupakan hal yang berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan sebelumnya. Itu karena, sebelumnya sempat terjadi kenaikan hingga 75 basis poin. Kenaikan itu sendiri dilakukan empat kali berturut-turut.
Dengan adanya riwayat kenaikan tersebut, menahan suku bunga menjadi hal yang perlu untuk dilakukan. Dengan menahan suku bunga, inflasi yang terjadi pasti akan menurun.
Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan, pelaku pasar juga akan terus memerhatikan tanda kekhawatiran dari Fed. Kekhawatiran ini sebenarnya tidak hanya merujuk pada inflasi yang sekarang terus terjadi.
Kekhawatiran tersebut ditujukan juga untuk pasar tenaga kerja. Tetapi, pasar tenaga kerja ini fokusnya tidak sebesar inflasi. Hal tersebut terlihat di mana risalah rapat nampak tidak menggerakkan pasar seperti apa yang terjadi pada inflasi.
Ada gambaran yang ditunjukkan ketika ketenagakerjaan terlihat masih kuat. Intinya kondisi ini dianggap akan memberi Fed ruang lebih untuk menaikkan suku bunga. Hal tersebut bisa dilakukan karena berjuang menurunkan inflasi sangat diperlukan.
Laporan pekerjaan Desember yang terus dinanti sendiri baru akan dirilis pada hari Jumat. Sedangkan data harga konsumen yang ada pada bulan Desember baru akan mengalami perilisan di 12 Januari.
AUD/USD Justru Terlihat Mengalami Tekanan
Kondisi Dollar yang menguat justru berefek pada AUD/USD. Terlihat AUD/USD mengalami tekanan yang sangat tinggi. Ini membuat banyak pihak memutuskan untuk mengambil aksi jual pada pasangan ini.
Ini sebenarnya berbanding terbalik dengan data IMP Manufaktur Caixin yang sebelumnya rilis. Itu karena, data tersebut sebenarnya memperlihatkan data yang cukup bagus sehingga kondisi tertekan ini seharusnya tidak terjadi.
Ada angka yang cukup mengejutkan ketika melihat pada PMI Manufaktur China. Itu karena, angka tersebut mencapai 49,0. Angka ini membuat PMI Manufaktur China lebih tinggi dari konsesus. Konsesus sendiri hanya menempatkan angka tersebut di titik 48,8.
Ada langkah yang sangat menarik ketika melihat pada S&P500. Itu karena, S&P500 futures sudah memperlihatkan aksi jual. Ini jelas menggambarkan kondisi dari pasar yang risk-off.
AUD/USD Sudah Memperlihatkan Penurunan Tajam
AUD/USD sudah memperlihatkan kondisi penurunan tajam. Angkanya sendiri sudah mendekati 0,6773. Ini berbanding terbalik dengan IHS Markit. Itu karena IHS Markit memberikan laporan kalau data IMP Manufkatur Caixin lebih tinggi.
Kondisi ini sebenarnya cukup berbeda dengan apa yang terjadi minggu lalu. Ketika itu, data PMI Manufaktur mengalami penurunan ke angka 47,0. Ketika itu, ekspektasi pada angkanya justru lebih tinggi.
Itu karena, angkanya dipercaya akan berada di titik 49,2 setelah sebelumnya sudah dirilis dan berada di angka 48,0. Perlu diingat, Australia sendiri merupakan mitra dagang dari China.
Dengan perannya sebagai mitra dagang, apa yang terjadi pada Manufaktur China memiliki dampak nyata terhadap Dollar Australia. Ini menjadi alasan mengapa data manufaktur China sering dibahas pada ulasan ini.
Menarik untuk melihat apa yang akan terjadi setelah Dollar menguat. Perlu juga untuk diperhatikan, bagaimana pergerakan dari AUD/USD setelah mengalami penurunan tajam akhir-akhir ini.