Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Emas Menguat Pasca NFP AS, Imbas Dollar Melemah

Emas Menguat Pasca NFP AS, Imbas Dollar Melemah

by Didimax Team

Pasca rilis data Ketenagaan Kerja AS pada Jumat (02/07), harga emas menunjukkan kenaikan yang cukup baik. Harga emas spot naik 0.5% ke $1,785.89 per once setelah menyentuh $1,794 per once beberapa saat pasca rilis data NFP AS.

Saat berita ini ditulis, harga emas futures naik 0.8% ke $1,791.00. Sedangkan grafik XAU/USD meningkat 0.41% ke $1,783.46 melanjutkan reli tiga hari berturut. Kenaikan harga emas ini juga merupakan imbas dari melemahnya Dollar AS pasca rilis data NFP AS.

Rilis data NFP AS menunjukkan hasil yang lebih baik daripada ekspektasi. Akan tetapi peningkatan ini dibarengi dengan tingkat pengangguran yang justru meningkat. NFP AS bertambah 850.000 di bulan Juni atau lebih tinggi dari ekspektasi 700.000 dan NFP bulan Mei sebanyak 583.000

Kenaikan pada sektor Ketenagakerjaan AS ternyata tidak dibarengi dengan jumlah pengangguran yang berkurang. Akan tetapi sebaliknya, tingkat pengangguran justru naik ke 5.9% dari 5.9%.

Rilis data NFP AS dengan hasil pergerakan positif membuat para investor menurunkan optimisme terhadap pengetatan kebijakan moneter the Fed yang lebih cepat daripada ekspektasi. Hal ini menyebabkan Dollar AS melemah dan harga emas naik.

 

Dollar AS Melemah Akibat Pengangguran Bertambah

Dollar AS melemah walaupun Non Farm Payroll (NFP) AS tumbuh di atas ekspektasi. Kondisi ini membuat optimisme pengetatan kebijakan moneter The Fed lebih cepat. Sayangnya tingkat pengangguran AS justru naik ke angka 5.9 persen. kondisi ini ternyata berimbas pada Dollar AS yang melemah tipis merespon laporan tersebut.

Tingkat pengangguran AS yang dilaporkan lebih buruk dari ekspektasi, menjadi penyebab utama melemahnya nilai tukar Dollar AS. Berdasarkan data yang diliris kemarin, tingkat pengangguran bertambah 5.9% pada bulan Juni. Padahal ekspektasi akan turun ke 5.6% dan 5.8% di bulan Mei.

Begitu hasil laporan NFP AS yang tidak sesuai ekspektasi, Dollar AS pun melemah. Meskipun demikian, tidak hanya USD saja yang terpuruk akibat rilis data NFP AS yang diluar ekspektasi. Akan tetapi beberapa mata uang mayor lain seperti EUR dan GBP juga melemah seiring dilirisnya data survey Ketenagakerjaan AS yang diluar ekspektasi.

Akan tetapi di tengah kondisi Dollar yang memburuk ternyata harga emas justru semakin menguat. Hal ini karena pelaku pasar mulai melirik kembali emas sebagai asset jangka pendek yang lebih aman. 

Menurut Blue Line Futures Chicago, para analis masih menunggu kejutan yang jauh lebih besar sehingga dapat semakin memperkuat harga emas. Menurutnya, emas berhasil melakukan pekerjaan yang sangat sehat untuk memperkuat dasar dan membuat bullish dari faktor teknikal mendukung emas.

Normalisasi Ekonomi Kembali Terhambat Inveksi Covid-19 Delta

Di luar data ketenagakerjaan AS yang di luar ekspektasi, kekhawatiran akan penyebaran virus Corona varian Delta di kawasan Asia dan Eropa perlahan-lahan juga mulai membangkitkan daya tarik emas sebagai safe haven.

Situasi pandemi Covid-19 membuat sejumlah negara di wilayah Asia dan Eropa yang sebelumnya bersiap normalisasi secara keseluruhan, kembali mengurungkan niat. Kondisi ini juga berimbas pada rencana pemulihan ekonomi global menjadi tidak bisa diwujudkan. 

Normalisasi ekonomi terhambat akibat adanya ketidakpastian tentang kapan dan berapa banyak negara yang akan dibuka. Kondisi ini mengingat cepatnya pertumbuhan kasus infeksi baru virus Corona varian Delta yang di berbagai wilayah Asia, Eropa dan Australia. 

Di sisi lain, jika pemulihan ekonomi global berjalan solid dan sesuai rencana maka akan membuat harga emas mengalami pukulan keras yang berlanjut. Oleh sebab itu, di tengah kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini, emas menjadi salah satu instrument investasi yang diminati oleh pasar.

Menurunnya yield obligasi AS juga memberikan sedikit celah bagi emas untuk naik di tengah dollar yang juga kian melemah. Hal ini membuat juga membuka peluang bagi harga emas untuk menguat lebih tajam di tengah kondisi Dollar AS yang kian terpuruk pasca rilis data NFP AS.

Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil, emas menjadi salah satu instrument investasi cukup aman. Tidak heran saat Dollar AS melemah akibat imbas dari data NFP AS yang di luar ekspektasi, harga emas menguat.