Berita perdagangan hari ini tampaknya menjadi berita baik bagi Indonesia. Hal ini dilihat dari penguatan nilai mata uang Indonesia yaitu Rupiah. Kenaikan ini cukup berarti selama masa pandemi yang membuat nilai Rupiah terus merosot akibat kasus covid-19. Nilai Rupiah per dolar AS ini membuat beberapa pasar mulai mempercayainya.
Keadaan Covid-19 memang benar-benar membuat banyak aspek harus merasa dirugikan bahkan hal ini pun dirasakan oleh Indonesia yang konon katanya menjadi negara lambat sampainya virus ini. Akan tetapi ternyata dampaknya bertahan lama di negara tercinta kita semua, Indonesia.
Kehebohan yang terjadi dimana-mana menguak bahwa beberapa kali nilai Rupiah merosot hingga beberapa bulan lalu menampakkan tanda-tanda baik. Beberapa pasar spot memiliki keyakinan bahwa Rupiah akan menguat dengan sangat tajam per berita perdagangan hari ini dan kabar ini cukup menggembirakan.
Kabar terbaru ini dapat dilihat menaik dari hari-hari sebelumnya. Para investor Asia pun mulai tertarik untuk membuka peluang dengan Rupiah Indonesia. Namun, kini melihat peningkatan kasus Covid-19 yang masih tinggi membuat keadaan Rupiah bisa saja menjadi hambatan terbesar.
Berita Terbaru Mengenai Kenaikan Angka Rupiah
Sempat dipercayai bahwa Rupiah Indonesia akan sangat lambat pergerakannya beberapa bulan lalu akibat kasus Covid-19 yang belum terlihat mereda. Bahkan beberapa kali nilai Rupiah sangat merosot dan membuat Pemerintah kebingungan dengan hal ini karena dikhawatirkan dengan keadaan ekonomi di Indonesia.
Per tanggal 31 Agustus 2020, Rupiah memiliki nilai cukup tinggi versus Dolar AS. Hal ini tampak pada berita penguatan 100 poin yang didapatkan Indonesia pada penutupan minggu lalu. Sejak tanggal 7 Agustus tampak bahwa nilai kurs perlahan-lahan meningkat dan melemah di sekitaran angka 14.000
Ternyata dibalik menguatnya nilai Rupiah disebabkan oleh sentimen dari Bank Sentral AS. Beberapa artikel mengatakan bahwa The Fed telah mengambil langkah mengenai pelonggaran kebijakan moneter. Kebijakan yang dianggap lebih lama dan akan lebih agresif demi membantu pemulihan ekonomi di AS.
Adapun maksud tersebut disampaikan The Fed pada kamis pekan lalu dalam pidatonya yang diadakan di Simposium Jackson Hole secara online. Ini lah yang menyebabkan nilai tukar Dolar AS didorong melemah, dan menjadi amunisi untuk penguatan aset-aset bagi negara berkembang seperti Indoneisa yaitu nilai Rupiah.
Nilai sebesar 14.550 sampai 14.750 menjadi pergerakan besar hari ini menurut Ariston Tjendra. Selain itu meningkatnya nilai mata Rupiah ini bersamaan dengan IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan yang sudah dibuka sejak awal perdagangan Bursa Efek Indonesia secara positif membawa berita baik untuk Indonesia.
Dari sini dapat dilihat bahwa ada banyak pergerakan saham akibat menguatnya nilai mata uang Indonesia ini. Total saham di Indonesia saat ini ada sebanyak 195 yang bergerak naik ke zona hijau, dan 89 saham turun ke zona merah. Serta setidaknya ada 133 saham lainnya yang terlihat tidak bergerak atau stagnan.
Kasus Covid-19 Terus Meningkat Menjadi Hambatan Nilai Rupiah
Kabar baik ini dibarengi dengan kondisi Indonesia akhir-akhir ini. Dimana ternyata kasus Covid-19 yang membuat keresahan bagi para pemerintah tampaknya belum bisa mereda. Hal ini diakibatkan oleh adanya dampak lanjutan dari semakin tingginya pada kasus Covid-19. Penularan semakin tinggi di Indonesia.
Keadaan seperti ini membuat Indonesia terus dibayangi oleh sentimen atau keadaan Kurs Rupiah saat ini. Bahkan beberapa kali Pemerintah mengkahwatirkan kembali merosotonya Rupiah jika dilihat dari kasus penderita positif Corona yang ada di Indonesia meningkat. Laju Rupiah pun akan terhambat karena hal ini.
Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini merupakan sangat tinggi hingga mencapai 172,053 kasus. Dari angka tersebut, ada 7,343 angka kematian dan 124,185 angka kesembuhan. Perbandingan tersebut sesungguhnya cukup signifikan apalagi jika dikabarkan bahwa Pemerintah akan memberikan solusi terbaik sampai pada akhir tahun 2020.
Ini dianggap sebagai kabar baik lainnya sebelum nantinya nilai kurs Rupiah merosot kembali. Rasa khawatir ini dianggap setidaknya memiliki solusi dari segala permasalahan agar Rupiah tidak kembali merosot seperti beberapa pekan atau bulan lalu yang cukup mengkhawatirkan. Pemerintah terus melakukan aksi untuk mendorong nilai Rupiah.