Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Output Pabrik Jepang Anjlok, Yen Tetap Aman

Output Pabrik Jepang Anjlok, Yen Tetap Aman

by Didimax Team

Rilis data Output Pabrik Jepang pada hari Rabu (30/06) menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan data tersebut, data industrial production untuk bulan Mei merosot 5.6 persen dalam basis bulanan (MoM). Data ini jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan forecast penurunan 2.4 persen.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang merilis data Output Pabrik (Industrial Production) yang mencatat penurunan bulanan terpuruk dalam setahun terakhir. Kemerosotan output pabrik Jepang disebabkan oleh penurunan produksi mobil dan komponen otomotif akibat kelangkaan bahan baku semi-konduktor untuk membuat chip.

Di sisi lain, data tahunan (YoY) masih tumbuh 22 persen di bulan Mei atau naik dari pertumbuhan 15.8 pada periode sebelumnya. Namun data tahunan ini tidak bisa digunakan sebagai acuan karena lonjakan yang terjadi lebih banyak disebabkan oleh penyesuaian statistik dari kemerosotan saham tahun lalu.

Meskipun output pabrik Jepang tengah merosot, akan tetapi pemerintah tetap berusaha mempertahankan outlook positif terhadap produksi pabrik Jepang pada tahun ini. Sikap optimisme ini didapatkan dari hasil survey produsen yang dilakukan oleh Kementerian terkait. Dengan sikap tersebut, diperkirakan akan terjadi kenaikan sebesar 1.4 persen pada bulan berikutnya.

 

USD/JPY Tidak Terpengaruh Output Pabrik Jepang

Rilis data output pabrik Jepang pada hari ini ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan mata uang Yen melawan Dollar AS. Pada hari ini pair USD/JPY masih bergerak dalam range terbatas dan kini diperdagangkan pada kisaran 110.50 atau melemah 0.01 persen dari level open harian.

Posisi Yen yang tidak bergerak pada hari ini sebenarnya sedikit melemah jika dibandingkan hari kemarin. Sebelumnya, Yen sempat menguat atas Dollar AS. Melemahnya Dollar AS terhadap Yen tersebut dipicu oleh penyesuaian posisi investor menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat yang sangat penting pada akhir pekan ini.

Menguatnya Yen beberapa waktu terakhir ini didorong oleh vaksinasi Corona yang terus dilakukan oleh pemerintah. Hal ini memicu optimisme pada laju pemulihan perekonomian setelah Jepang bisa lepas dari gelombang keempat virus Corona tersebut.

Meskipun output pabrik Jepang yang anjlok pada hari ini tidak berpengaruh terhadap Yen, akan tetapi pemerintah tetap harus segera mencari solusi untuk kelangkaan bahan baku semi konduktor. Jika produksi pabrik mobil dan otomotif kembali meningkat, maka Yen akan semakin berjaya terhadap Dollar AS.

Pelemahan terbatas dollar AS disebabkan oleh rilis data inflasi PCE yang gagal memenuhi ekspektasi. Kondisi ini membuat Yen masih bertahan di posisi yang aman meskipun output pabrik Jepang tengah merosot. Hal ini juga membuat pemerintah Jepang semakin optimis bahwa pemulihan ekonomi akan segera bisa diwujudkan dalam waktu dekat.

Pemerintah Tetap Optimis Meskipun Belanja Konsumen Melambat

Di tengah rilis data output pabrik yang merosot, belanja konsumen Jepang ternyata juga melambat. Perekonomian Jepang diperkirakan tumbuh laju yang lebih lambat pada kuartal kedua. Kondisi ini karena terbebani oleh kemerosotan belanja konsumen yang terjadi pada bulan April dan Mei.

Melemahnya minat belanja konsumen Jepang tercermin dari rilis data Retail Sales bulanan yang masih menunjukkan pergerakan negative dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun kondisi perekonomian sedang tertatih-tatih akan tetapi Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura memperkirakan jika ekonomi akan kembali ke tingkat pra-Covid pada akhir tahun hingga kuartal pertama tahun depan.

Optimisme pemerintah Jepang terhadap peningkatan laju ekonomi juga didorong oleh meluasnya vaksinasi dan berpotensi mendorong kenaikan inflasi. Hal inilah yang membuat bank sentral Jepang berharga percepatan program vaksinasi virus Corona bisa segera dilakukan demi laju pemulihan ekonomi lebih cepat.

Pandemi virus Corona yang tidak kunjung usai memang membuat perekonomian menjadi tidak stabil. Jepang yang dikenal sebagai negara produsen barang-barang otomotif sangat bergantung terhadap hasil produksi. Jika output pabrik Jepang merosot, posisi Yen juga bisa terancam. 

Oleh sebab itulah, pemerintah Jepang harus segera mencari solusi untuk kelangkaan bahan baku semi konduktor untuk membuat chip sehingga produksi mobil dan komponen otomotif bisa normal kembali. Dengan begitu output pabrik bisa meningkat kembali yang berimbas pada penguatan laju pemulihan ekonomi Jepang.