Uni Emirat Arab (UEA) dan Indonesia sudah melakukan perundingan dengan tema Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia United Arab Emirats Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE – CEPA sejak awal bulan September 2021 lalu.
Adanya perjanjian tersebut diyakini bakalan memunculkan semangat perdagangan dan juga investasi bagi Indonesia.
Melalui keterangan resminya, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi menyebutkan bahwa pihaknya sudah menyambut baik tentang rencana peluncuran perundingan tersebut.
Perundingan inilah yang diharapkan bisa menjalin hubungan kerja sama yang begitu erat, terlebih lagi untuk sektor investasi dan perdagangan, sekaligus mendorong pemulihan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Muhammad Lutfi sudah menjadwalkan peluncuran perundingan IUAE – CEPA ini dengan Minister Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Thani bin Ahmed Al Zeyoudi pada 2 September 2021 lalu.
Perundingan IUAE – CEPA sudah ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE – CEPA. Hal tersebut juga dilakukan untuk putaran pertama dari Indonesia dan Uni Emirat Arab yang diadakan pada tanggal 2 hingga 4 September 2021 lalu.
Persiapan Jelang Expo Dubai
Uni Emirat Arab merupakan mitra dagang yang cukup strategis bagi Indonesia. Jelang Expo Dubai, pemerintah Indonesia ingin segera memanfaatkan momentum tersebut untuk melancarkan kegiatan ekspor produk lokal ke Uni Emirat Arab.
‘’Selain itu pun, langkah ini juga bakalan membuka peluang masuknya produk dalam negeri semakin besar, bukan hanya di kawasan Tengah Timur saja, namun untuk Eropa dan juga Afrika,’’ jelas Menteri Perdagangan.
Langkah untuk tetap menjaga momen hubungan baik antar kedua kepala negara dengan diadakannya perundingan IUAE – CEPA. Perundingan ini juga diharapkan bisa langsung mendukung pertambangan sektor ekonomi kedua belah negara melalui peningkatan dari akses perdagangan di pasar yang menawarkan barang, jasa hingga investasi.
Selain itu pun dengan peningkatan kerja sama bidang ekonomi, termasuk juga untuk menciptakan lapangan pekerjaan kepada penduduk di kedua negara tersebut. Djatmiko Bris Witjaksono selaku Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag menyampaikan semangat dan harapan besar yang serupa.
Uni Emirat Arab sebagai anggota dari Gulf Cooperation Council atau GCC merupakan salah satu dari pasar ekspor non tradisional yang menjadi hubungan perdagangan internasional ke tujuan pasar di Timur Tengah, Eropa serta Afrika hingga dapat pula mendapatkan manfaat yang begitu besar bagi kedua negara karena peningkatan kerja sama tersebut,’’ jelas Djatmiko.
Pembahasan Intens Untuk Kegiatan Investasi
Selain dengan peluncuran perundingan tersebut, ada juga sejumlah kegiatan yang bakalan diselenggarakan secara hybrid yakni Forum Dialog serta Forum Bisnis Indonesia – Uni Emirat Arab.
Di forum tersebut, pemerintah dari kedua belah negara bakalan membahas sejumlah upaya guna mendorong interaksi bisnis di antara sektor swasta dari negara yang ikut serta. Selain itu pun, ada pula untuk melakukan identifikasi produk yang lebih berpotensi untuk ditingkatkan perdagangan melalui program CEPA.
Sementara itu juga, Forum Bisnis ini bakal membahas peluang untuk sektor property, pertanian, investasi, ketahanan pangan, logistik, dan energi.
Total dari perdagangan yang telah dilakukan oleh Indonesia dan Uni Emirat Arab diperiode Januari hingga Juni 2021 sudah mencapai sekitar 1,86 miliar US dollar. Dalam periode tersebut, kegiatan ekspor dari Indonesia ke UEA sudah tercatat hingga sebesar 0,85 miliar US dollar.
Adapun komoditas ekspor utama dari Indonesia ke Uni Emirat Arab di antaranya adalah perhiasan, pipa besi dan tabung, mobil, minyak sawit, kain tenun sintesis hingga kendaraan bermotor. Kemudian, impor Indonesia dari UEA sudah menyentuh angka sebesar 1 miliar US dollar.
Sementara itu, untuk komoditas impor utama dari UEA ke Indonesia di antaranya baja atau produk setengah jadi besi, logam mulia koloid, hidrokarbon acylis, polimer propylne dan juga aluminium tidak ditempa.
Untuk total perdagangan yang sudah dilakukan oleh Indonesia – UEA pada tahun 2020 lalu sudah tercatat sebesar 2,93 miliar US dollar. Untuk total ekspor Indonesia ke UEA 2020 lalu sekitar 1,24 miliar US dollar. Lalu, untuk kegiatan impornya sekitar 1,68 miliar US dollar.