Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Sentimen Dolar AS Membuat Rupiah Melemah

Sentimen Dolar AS Membuat Rupiah Melemah

by Didimax Team

Kerja bagus bagi FED karena berhasil membuat Dolar terangkat. Hal ini merupakan kinerja agresif yang diputuskan oleh presiden the Fed itu sendiri. Meskipun global menghadapi inflasi. 
 
Inflasi di tahun ini cukup menegangkan, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Terlebih saat ini mata uang Indonesia dikabarkan melemah terhadap dolar AS. 
 
Tidak bisa dipungkiri bahwa Dolar didukung oleh the FED atas kenaikan suku bunganya. Maka dari itu, Rupiah semakin lemah terhadap Dolar. Dengan demikian, Dolar bisa menguasai perdagangan pasar uang.
 
 

Ini Alasan Rupiah Melemah terhadap Dolar

 
Dolar membuat Rupiah semakin lemah. Informasi tersebut didapatkan dari penutupan pasar uang pada hari Kamis, tanggal 21 April 2022. Dicatat dari penutupan pasar tersebut bahwa Rupiah melemah sebesar 0,09%. 
 
Saat ini nilai Rupiah berada pada posisi 14.356. Maka dari itu, Rupiah terus tertekan. Terlebih suku bunga AS semakin meningkat. Tindakan agresif Fed berhasil membuat Dolar berada pada level tertinggi. 
 
Berdasarkan hal tersebut, nilai Rupiah semakin melemah. Padahal, beberapa bulan lalu Dolar menurun dan berbalik arah meningkat dan melemahkan Dolar karena beberapa alasan dibawah ini: 
1. Pendapat Presiden the FED 
 
Presiden the FED James Powell mengatakan penurunan basis poin sebanyak 50 basis poin berpengaruh besar terhadap kenaikan Dolar. Selain itu, terdapat juga prediksi lain terkait moneter. 
 
Terlebih saat ini resolusi presiden the FED mempengaruhi kenaikan suku bunga sehingga inflasi semakin cepat. Hal ini membuat nilai Dolar semakin meningkat tetapi Rupiah semakin lemah. 
 
Dolar semakin berkuasa karena adanya pernyataan ketua the FED, menjadikan nilai rupiah semakin lemah. Meskipun pergerakannya tipis tetapi berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. 
 
2. Pergerakan Dolar Saat Ini
 
Perdagangan pada hari Kamis lalu, Dolar AS menurun. Namun index Dollar berbalik arah dan meningkat hingga mencapai level 100,62, Sebelumnya berada pada level di bawah 100.
 
Meskipun hanya naik tipis yakni sebesar 0,04% tetapi membuat Dolar semakin perkasa di pasar uang. Berdasarkan hal itu, Rupiah semakin lemah karena tidak bisa mengimbangi pergerakan Dolar. 
 
Rupiah akan semakin turun karena posisi Dolar saat ini fluktuatif. Dengan demikian, Dolar akan mempengaruhi kondisi perekonomian global pada saat itu. Hal tersebut berdampak pada kenaikan komoditas lainnya. 
 

Pendapat Analis Mengenai Posisi Dolar Saat Ini

 
Inflasi yang terjadi di AS mencapai 8,5%. Hal itu tidak sesuai dengan perkiraan karena sebelumnya ditargetkan sebanyak 2%. Hal ini menarik perhatian para analis.
 
Presiden the FED, Jerome Powell mengeluarkan resolusi mengenai penekanan basis poin hingga 50 basis poin saja. Hal ini membuat laju inflasi semakin cepat dari sebelumnya berjumlah 250 basis poin. 
 
Hal ini membuat analis turut berkomentar mengenai resolusi yang akan dikeluarkan oleh presiden the FED tersebut. Analis memprediksi adanya kenaikan 50 basis poin tersebut. Dengan demikian, Dolar akan bergerak tipis. 
 
Kenaikan Dolar tersebut akan berpengaruh pada kebijakan moneter yang akan diputuskan pada pertemuan di bulan Mei mendatang. The FED juga menilai perilaku investor, kini sudah memasuki price in. 
 
Hal ini bisa membuat Rupiah harus memiliki solusi sebagai persiapan bila terjadi kerugian saat nilai Dolar menguat di masa depan. Pergerakan Dolar bisa diimbangi bila Rupiah memiliki tatanan ekonomi yang baik. 
 
Dengan demikian, analis memprediksi akan terjadi resesi di Amerika Serikat. Tentu saja, hal tersebut dapat mendorong pelaku bisnis forex mendapatkan probabilitas sebanyak 30% di Amerika Serikat. 
 
Adanya prediksi analis mengenai probabilitas yang hanya tumbuh 30% diperkuat oleh presiden the FED sendiri, dengan mempercepat kinerjanya agar tidak terjadi resesi. 
 
Itulah sebabnya Jeremy Powell, sebagai presiden the FED memprediksi permintaan dan penawaran dengan menggunakan instrumen sendiri agar bisa mencegah terjadinya resesi dalam waktu dekat. 
 
Terlebih tingkat resesi ini berada pada situasi tidak kondusif. Hal itu membuat Dolar akan bergerak lambat pada tahun-tahun selanjutnya. Dengan demikian, Dolar bisa bergerak naik meskipun tipis. 
 
Sentimen Dolar terhadap Rupiah karena adanya kenaikan suku bunga yang membuat nilai Dolar semakin meningkat. Hal ini membuat rupiah tidak bisa mengimbangi Dolar. Pada akhirnya Rupiah semakin melemah dan terpuruk.