Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Dolar Mengalami Penurunan, Data Menunjukkan Tren Positif

Dolar Mengalami Penurunan, Data Menunjukkan Tren Positif

by Didimax Team

Pada hari Jumat pagi dolar mengalami penurunan pada pekan kedua, walaupun data ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang baik terhadap dorongan mata uang dollar sebelumnya. Aktivitas ekonomi mulai menunjukkan tanda-tanda positif walau belum signifikan.

The Indeks Dolar yang melihat mata uang dollar dibandingkan dengan mata uang lainnya melacak dollar turun ke titik 93,718% atau turun 0,04 % pada waktu 10:57 ET (02:57 GMT). Pasangan mata uang USD / JPY naik menjadi 114,07 atau naik tipis sebesar 0,08 %. 

Setelah sebelumnya Jepang merilis data kenaikan indeks harga konsumen inti (CPI) nasional sebesar 0,1 % year on year pada bulan September. Indeks harga konsumen meningkat 0,4 % perbandingan bulan ke bulan dan meningkat 0,2 % perbandingan tahun ke tahun.

Pasangan mata uang AUD / USD berada pada poin 0,7479 atau naik tipis 0,17 % dan pasangan mata uang NZD / USD berada pada poin 0,7166 atau naik tipis 0,16 %. Pasangan USD / CNY berada pada 6,3994 atau naik tipis 0,11 % dan pasangan GBP / USD berada pada 1,3794 atau naik tipis 0,03 %.

Data penjualan rumah pada hari Kamis di Amerika menunjukkan kenaikan yaitu 6,29 juta unit di bulan September. Atau menunjukkan peningkatan 7 % perbandingan data bulan ke bulan. Kenaikan ini memberikan dorongan positif kepada dollar saat sesi Asia dibuka.

Walaupun begitu, beberapa investor tetap khawatir karena indeks dollar mengalami penurunan sebesar 0,18 % pada minggu ini. Investor bertanya – tanya apakah dollar sedang berada pada titik belok.

Ini dikarenakan dollar yang melemah tidak sesuai dengan narasi yang tersebar bahwa pertumbuhan global sedang terjadi dan The Fed berada pada jalannya untuk mengurangi asset yang seharusnya dapat mendorong mata uang dollar

 

Reli Mata Uang Dolar Sedikit Memudar

Sementara itu dalam reli mata uang komoditas sedikit melambat di Kamis malam dan berlanjut kembali saat sesi Asia dibuka ketika perdagangan menuai keuntungan. Dollar Kanada mengalami penurunan sedang dollar Australia mengalami kenaikan.

Dolar Kanada mengalami penurunan ke C$ 1,2369 per dollar Amerika sedangkan dollar Australia berada pada titik beli $ 0,7455 dari harga tertinggi di tiga bulan terakhir pada hari Kamis.

Intervensi China yang agresfi di pada komoditas batu bara membuat peningkatan signifikan di sector energi. Sehingga dollar Australia mengalami koreksi yang wajar karena mengalami overbought.

Kebijakan untuk Mendorong Dolar

Dollar mulai memangkas kerugian di hari Jumat yakni setelah ketua The Fed mengatakan bahwa bank sentral harus mulai mengurangi pembelian asset namun seharusnya belum menaikkan suku bunga.

Hal ini dikarenakan ketersediaan tenaga kerja masih terlalu rendah dan inflasi tinggi yang kemungkinan baru mereda tahun depan karena pandemic Covid mereda. Pelaku pasar juga khawatir bahwa kenaikan tekanan harga dapat bertahan lebih lama daripada yang pembuat kebijakan perkirakan.

Investor telah mulai mengambil keuntungan sejak indeks dollar meningkat mencapai level tertinggi selama satu tahun di pekan lalu. Investor khawatir bahwa inflasi tinggi akan berlangsung pada waktu yang lama sesuai ekspektasi The Fed ketika pertama kali menaikkan suku bunga hingga waktu pertengahan 2022.

Saat ini ada sedikit pelonggaran posisi sejak dollar terlihat menguat di bulan September. Pada bulan September, The Fed mengatakan kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi setelah bulan November serta mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.

Indeks dollar mengalami penurunan dengan berada pada 93,64 atau turun 0,10 % dari nilai tertinggi selama satu tahun di pekan lalu yaitu 94,56. Mata uang Euro menjadi $ 1,1636 atau naik 0,09 %.

Aktivitas bisnis di Amerika menunjukkan kenaikan yang solid pada hari Jumat. Diprediksi pertumbuhan ekonomi akan meningkat cukup bagus di bulan November. Walaupun masih ada kekurangan tenaga kerja dan bahan baku yang dapat menahan industry manufaktur.

Reli dollar memudar karena investor berekspektasi tentang kenaikan suku bunga yang meningkat lebih cepat disbanding mata uang lainnya. Investor berharap dollar kembali mendapat dorongan untuk transaksi.

Dengan cara bank sentral melakukan repricing agresif terhadap kenaikan suku bunga, dan The Fed yang tetap hawkish melakukan pengetatan kebijakan moneter serta mengurangi pembelian obligasi.