Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan IHSG Merosot Tajam, Apa yang Dilakukan Investor Asing?

IHSG Merosot Tajam, Apa yang Dilakukan Investor Asing?

by Didimax Team

IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan saat ini diprediksi akan terus mengalami penurunan. Bahkan, penurunan telah terjadi di bawah level 5.600 pada akhir perdagangan yang dilakukan pada hari Kamis, (27/2). walaupun begitu, pemerintah telah memberikan penawar atau stimulus yang ada di setiap sektor. 

Stimulus tersebut diharapkan mampu menompang berbagai sektor baik ekonomi dan sektor lain yang diakibatkan oleh virus corona. Menurut data yang diambil dari Bloomberg, IHSG telah ditutup. Hal ini dikarenakan, nilai terus melemah hingga 2,69% atau sekitar berada di level 153,23 poin. 

Sebelumnya, IHSG juga telah membuka diri, namun hal ini mengakibatkan penurunan yang terus-menerus hingga 0,15% atau berada di level 8,48. hingga kini, IHSG terus mengalami penurunan hingga 5.526,82-5.684,29. Penurunan yang terus-menerus ini mengakibatkan IHSG harus menutup diri. Sehingga, dipastikan akan tetap turun sampai waktu membaik.

 

Penyebab Pelemahan Utama IHSG

Menurut data yang diambil, pelemahan IHSG hari ini disebabkan oleh penekan utama yaitu turunnya saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. Saham masing-masing bank tersebut mengalami penurunan pada 7,81 persen dan 2,02 persen hingga hari ini.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah melakukan alokasi anggaran hingga Rp10,3 triliun agar dampak virus tersebut berhasil menurun. Akan tetapi, cara tersebut belum dinilai efektif. Walaupun begitu, para investor tetap berpikir positif bahwa kegiatan stimulus akan memberikan hasil walau tidak dalam waktu yang dekat. Akan tetapi, pasar modal diharapkan akan membaik.

Dampak Turunnya IHSG Terhadap Investor Asing

Dengan turunnya IHSG, hal ini tentunya akan membawa dampak buruk bagi para investor asing. Pasalnya, akibat hal tersebut pertumbuhan ekonomi global semakin memburuk. Sehingga, hal ini membuat para investor harus menjauhkan diri dari aset-aset di bidang ekonomi terlebih dahulu. Bahkan, aset ini juga berkaitan dengan saham yang dilakukan.

Dengan turunnya IHSG, bahkan negara Asia seperti Jepang, indeks Topix dan Nikkei 225 mengalami penurunan yang buruk. Masing-masing penurunan adalah sekitar 2,37 persen dan 2,13 persen. Sedangkan, pada indeks Kospi juga mengalami penurunan hingga 1,05%. Penurunan tersebut tentunya membuat negara terdampak mengalami kerugian yang terbilang banyak.

Sementara itu, hal ini berbeda dengan indeks Shanghai Composite dan CSI 300. saham kedua indeks tersebut mengalami peningkatan sebanyak 0,11% dan 0,29%. sedangkan, pada indeks di Hang Seng mengalami peningkatan sebanyak 0,52%.

Investor: Aksi Jual Bersih Saham

Hingga saat ini, dilansir melalui Bloomberg, investor asing telah mencatat melakukan aksi jual bersih saham. Aksi jual bersih tersebut memiliki nilai rata-rata 6,1 miliar yuan atau sekitar US$870 juta dari Senin hingga Kamis ini. Sementara itu, di Korea sendiri, investor asing telah berhasil menyentuh pada level tertinggi.

Peningkatan tersebut telah berhasil membuat aksi jual beli saham di Korea berhasil menyentuh pada level US$868 juta, level tertinggi sejak Juni 2013. Sementara itu, WHO memprediksi bahwa virus corona telah berhasil menewaskan setidaknya 2.800 orang dan menginfeksi lebih dari 80.000 orang. Yang mana, virus tersebut telah membuat pertumbuhan ekonomi merosot.

IHSG Buka Kembali, Dipastikan Akan Merosot

Saat ini, IHSG tengah tutup akibat penurunan level yang terus berlanjut. Jika IGSG dibuka kembali, maka hal ini dipastikan IHSG akan mengalami penurunan kembali. Pasalnya, ketika IHSG dibuka pada malam kemarin, penurunan terus berlanjut hingga penurunan yang terus-menerus hingga 0,15% atau berada di level 8,48. Penurunan tersebut dikarenakan corona.

Prediksi ini kian diperkuat ketika IHSG pada bulan awal Februari mengalami penurunan pada awal pembukaan. Bahkan, IHSG mengalami penurunan hingga level 5.903 pada awal Februari tersebut. Sementara itu, hal ini juga berdampak pada nilai saham AS terhadap rupiah yang jatuh pada angka di level 13.695.

Sebelum perdagangan, IHGS memang mengalami penurunan hingga 0,32%. sementara, jika dilihat dari indeks IQ45, poin tersebut berkurang pada angka 5 atau angka 595. dengan terusnya penurunan IHGS yang kian negatif, IHHGS diprediksi akan tutup hingga waktu yang lama sampai waktu yang ditetapkan.

Dengan penurunan IHGS tersebut, investor asing tengah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi kerugian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan aksi jual bersih saham. Aksi tersebut diharapkan mampu membantu para investor agar tidak mengalami kerugian yang tinggi akibat perdagangan ekonomi yang memburuk.