Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Investor Harapkan Kebijakan Stimulus, US Dolar Ditutup Melemah!

Investor Harapkan Kebijakan Stimulus, US Dolar Ditutup Melemah!

by Didimax Team

Dolar AS mengalami kerugian pertamanya pada sesi perdagangan di hari Selasa. Mata Uang tangguh satu ini menyerah terhadap rally panjang yang dialaminya dalam 10 hari terakhir. Tentu saja ini merupakan gebrakan baru dalam dunia trading forex karena tidak ada yang mengharapkannya sama sekali.

Pada Rabu Pagi ini, Dolar AS mengalami penurunan hingga 0,17% dan berada pada indeks 101,95. Ini merupakan pergerakan yang cukup baik setelah sebelumnya sempat berada pada indeks 101,4 pada hari Selasa lalu. Ini merupakan angka terendah setelah selama 2 tahun terakhir indeks paling buruk pada Dolar AS berada pada kisaran 102,99.

Politikus demokrat dan Republik yang sudah senior mengeluarkan statemen mereka pada hari Selasa lalu. Mereka mengatakan kalau kesepakatan yang dibuat hampir mencapai titik final di angka USD 2 Trilyun demi melakukan pengadaan stimulus corona virus. Ini menumbuhkan harapan dari Kongres AS bahwa keputusan ini bisa mengantisipasi dampak dari pandemi terhadap perekonomian dengan segera.

 

Para Investor Sempat Dibuat Frustasi

Sebelumnya para investor sempat dibuat frustasi oleh keputusan para politikus sejak muncul isu bahwa seluruh bisnis akan ditutup. Hal ini tentu akan berdampak sangat besar terhadap kondisi perekonomian negara. Bahkan kemungkinan besar akan terjadi resesi yang sangat buruk. Diperkirakan resesi ini akan jauh lebih buruk dari fase Depresi Hebat.

Padahal sebenarnya tujuan dari keputusan ini adalah demi menghambat persebaran pandemi corona virus yang bisa menaklukkan perekonomian dengan sangat mutlak. Di sisi lain, para investor juga memiliki pemikiran bahwa kondisi pasar dan ekonomi yang ada tidak akan mencapai titik stabil hingga penyebaran pandemi virus corona ini bisa terhenti secara total di seluruh dunia.

Karenanya tak heran jika kemudian sebagian besar dari ara investor ini kemudian melakukan penjualan aset mereka demi menghindari resi dan potensi likuidasi. Hanya Dolar saja yagn tetap mereka pertahankan karena sebelumnya memperlihatkan pergerakan yang sangat positif. Keadaan chaos yang dipicu oleh pandemi corona ini benar-benar menciptakan kekhawatiran tingkat tinggi bagi para investor.

Presiden Trump Jamin Ekonomi Membaik Sebelum Paskah

Di sisi lain, Donald Trump menjamin kalau perekonomian AS akan kembali dibuka dan kembali normal beberapa bulan kedepan. Dia juga memberikan klu kalau ketidakstabilan ekonomi ini akan mulai kembali normal menjelang paskah. Namun ada sarat yang harus diterapkan. Sarat tersebut adalah masyarakat mau melakukan sosial distancing yang disarankan oleh para pakar kesehatan.

Trump juga menambahkan kalau peran masyarakat sangat besar dalam menjaga kestabilan perekonomian negara saat ini. Sebisa mungkin harus dilakukan antisipasi terhadap kondisi pandemi saat ini. Kalau masyarakat tidak bisa menjaga ego mereka, tentu saja hal ini tidak akan bisa direalisasikan.

Bahkan Trump juga berjanji untuk mengeluarkan dana secukupnya agar pandemi ini bisa segera terhenti khususnya di AS. Pasanya dampak dari pandemi satu ini juga sangat berdampak pada spektrum politik AS yang berada dalam kondisi tidak stabil saat ini karena terus diserang oleh berbagai masalah global.

Federal Reserve Segera Ambil Tindakan 

Pada sisi lain, federal reserve melakukan berbagai tindakan pencegahan demi menanggulangi kekacauan ekonomi akibat pandemi corona ini. Dipercaya langkah langkah yang dilakukan oleh Federal Reserve akan bisa membantu memperbaiki kondisi pasar yang ada dan meningkatkan taraf likuiditas pinjaman backstop dan pasar utang.

Akan tetapi sepertinya The Fed masih mempertimbangkan langkah terbaik yang harus mereka lakukan. Bahkan beberapa langkah yang sudah dilakukan sebelumnya belum pernah dilakukan. The Fed telah bersikap begitu proaktif terhadap kondisi pasar saat ini. Tujuannya tentu saja demi meminimalisir guncangan eksternal yang terus terjadi.

Namun Te FED tetap harus berhati hati karena langkah mereka bisa saja menjadi blunder dan membuat AS mengalami krisis pendanaan secara lebih luas lagi. Seiring dengan pergerakan yang dilakukan oleh The Fed, bank sentral juga mulai melakukan pergerakan mereka. 

Mereka mulai melakukan pembelian obligasi, pinjaman langsung serta berbagai rencana lain demi memperbaiki keadaan. Bahkan mereka juga memberikan pinjaman dengan bunga rendah terhadap bisnis kecil dan menengah demi memperbaiki kondisi perekonomian yang carut marut saat ini.