Harga Minyak Tertekan Meredanya Ketegangan Geopolitik
by
Wisnu Dewojati
FUNDAMENTAL
Pasca serangan militer Israel ke wilayah Iran pada hari Sabtu dini hari kemarin, temsi ketegangan geopolitik sedikit mereda saat memasuki sesi perdagangan Asia di awal pekan ini, sehingga memupuskan perkiraan banyak pihak bahwa serangan tersebut pada kenyataannya tidak se-agresif seperti yang diprediksi.
Sejak pembukaan sesi perdagangan Waktu Asia pgi hari tadi, pergerakan Harga minyak West Texas Intermediate terpatau mengalami penurunan lebih dari 4%, dan saat ini diperdagangkan di kisaran $68.60 per barrel.
Kantor berita Reuters mengatakan bahwa "Pasar minyak sepertinya menafsirkan bahwa serangan militer Israel ini serta tanggapan dari pihak pemerintahan Iran, sebagai sebuah tanda de-eskalasi dari ketegangan yang sebelumnya meningkat.
Kelompok OPEC+, yang mencakup negara anggota dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak beserta negara anggota sekutunya seperti Rusia, sepertinya masih berada di jalur yang tepat untuk memulai pembatasan kebijakan pemangkasan produksi minyak mereka di bulan Desember mendatang, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi hingga sebesar 180 ribu barrel per hari. Yang mana hal ini sebagai sebuah Langkah awal untuk memulai serangkaian peningkatan produksi hingga tahun 2025 mendatang.
Sementara itu tingkat permintaan minyak di Kawasan Asia, yang mencakup sekitar dua pertiga dari total impor minyak mentah global melalui jalur laut, dikabarkan telah melemah sepanjang tahun ini. Adapun hal ini terkait dengan penurunan permintaah minyak mentah dari Tiongkok, sebagai negara importir terbesar di dunia, yang tercatat mengalami penurunan hingga sebesar 350 ribu barrel per hari selama Sembilan bulan pertama di tahun ini, dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 sebelumnya.
TEKNIKAL
Dalam timeframe H4 dapat terlihat bahwa pergerakan garis sinyal EMA 12 sudah mulai memotong ke Bawah kombinasi garis SMA 32 (high, close, low), yang memberikan petunjuk berlanjutnya tekanan jual bagi Harga minyak mentah di sesi perdagangan awal pekan ini.
Sedangkan dari sinyal yang ditunjukkan oleh indicator MACD dalam dalam chart di atas, dapat terlihat bahwa garis sinyal sudah mulai memasuki area negative di Bawah level 0, sehingga semakin memperkuat sentiment bearish bagi Harga minyak kedepannya. Namun demikian pergerakan Harga minyak nampaknya sudah menyentuh bottom line dari indicator Bollinger Band dengan deviasi 3, sehingga membuka peluang adanya pergerakan rebound moderat.
TRADING PLAN
BUY STOP @ 69.05
TP 1 : 70.10
TP 2 : 70.59
STOP LOSS : 66.34