Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Komentar Knot ECB Berimbas EUR/USD Jatuh, Kini Naik Perlahan

Komentar Knot ECB Berimbas EUR/USD Jatuh, Kini Naik Perlahan

by Didimax Team

Pasca komentar Knot pada beberapa hari yang lalu berimbas pada jatuhnya pasangan mata uang Euro. EUR/USD setelah memperpanjang penurunannya hingga 1,21 atas komentar dovish dari Europe Central Bank memiliki arti bahwa akan menunda kenaikan suku bunga atau juga dapat diartikan akan menurunkan nilai suku bunga, menambah stimulus moneter dan lainnya. 

Jika kebijakan moneter bebas dilakukan maka jumlah mata uang yang beredar akan mengalami peningkatan. Sementara itu imbal baliknya adalah investor akan menurun. Oleh sebab itu pasangan mata uang cenderung menurun akibat pernyataan dari ECB tersebut. Itulah yang terjadi pada pasangan EUR/USD pada waktu lalu. 

Tapi kini EURO merangkak naik perlahan di sesi perdagangan Jumat (29/1/21) kemarin, hari ini reli USD tertahan dan terlihat naik turun pada papan forex maka kesempatan ini digunakan sebagai celah Euro untuk bisa naik perlahan. Naik tipis sekitar 0,12 persen dan diperdagangan dunia saat ini berada pada 1.2134. ECB sangat berperan bagi mata uang lainnya.

Pesan dovish maupun hawkish harusnya dicermati oleh trader forex, apalagi pengguna analisa fundamental. Dalam waktu pendek tertentu bank central dapat menjatuhkan atau sebaliknya menaikkan mata uang tertentu dengan pernyataan atau komentar tersebut. Bagi investor dapat mengambil berita ini untuk dijadikan keputusan melangkah pada trading. 

ECB Memantau Kinerja Euro

Klass Knot adalah satu dewan Europe Central Bank mengungkapkan bahwa bank sentral Eropa tidak kehabisan uang untuk memotong suku bunga depositnya lagi. Kebijakan tersebut dianalisa untuk mencapai target inflasi serta meningkatkan kondisi keuangan Eropa. Sebagai banyak pengamat, orang – orang menunggu adanya pemicu baru. 

Prediksi tidak akan mendapatkan pemicu baru sampai bula depan. Komentar Knot lain hari diasumsikan sebagai petunjuk paling eksplisit dari ECB. Dalam peristiwa seperti ini bank sentral akan melemahkan mata uangnya dan seakan – akan melonggarkan kebijakan. Bank sentral Jepang beberapa tahun lalu juga melakukan hal sama karena nilai tukar Yen terlalu kuat. 

Presiden Christine Lagarde juga berkata bahwa statement Europ Central Bank juga memiliki kuasa untuk memangkas suku bunga. Komentar tersebut dilontarkan oleh Presiden sehari setelah Knot berkomentar dovish. Apakah The FED memang benar – benar ingin membuat Dollar jatuh? Powell ketua FED akan mengurangi skema pembelian obligasi. 

Tapi pernyataan bisa dipatahkan jika melihat Gamestop dapat mengubah, demikian juga harapan baik bagi perekonomian AS untuk tahun 2021 menjadi lebih baik apalagi setelah terdistribusikannya vaksin secara menyeluruh. Kembali lagi pada keadaan pandemic saat ini memang menjadi satu kendala dan juga bisa dijadikan sebagai stimulus. 

Pada sisi lain memang Negara di Asia cukup menyumbang lebih banyak pasien positif, diprediksikan oleh beberapa media dan pengamat bahwa kondisi seperti ini dapat menjadi boomerang, tapi jika berhasil dapat dijadikan sebagai resistence kembali kepada keadaan semula. Salah satu caranya adalah memberikan stimulus berupa bantuan uang. 

Kebijakan Moneter Tahun Ini Berdampak Pada Emas

Melihat pergerakan harga emas dari tahun 2019 ke tahun 2020 memiliki kesamaan dengan apa yang terjadi pada tahun 2010 hingga 2015. Peluang harga emas untuk turun jauh memang ada, hanya saja itu terjadi jika kebijakan – kebijakan moneter dari beberapa Negara berpengaruh seperti Amerika dan Eropa. Hal tersebut sedang dinantikan oleh banyak orang. 

Memengang emas tidak begitu menguntungkan bagi banyak orang, hanya saja dapat keuntungan dari tingkatan harga per tahunnya. Hal tersebut berbeda dengan investasi lainnya dimana setiap jangka waktu tertentu memiliki keuntungan seperti bunga dan kupon. Artinya keinginan seseorang membeli emas juga dipengaruhi oleh harga beli dan jual. 

WGC ( World Gold Council ) mengungkapkan bahwa selama masa pandemic dari Maret 2020 hingga 2021 sekarang ini permintaan pembelian emas menurun drastic namun untuk investasi semakin meningkat. Melihat hal seperti ini dapat diartikan bahwa emas mengalami penurunan signifikan dari keinginan masyarakat akan memiliki emas dibanding tahun sebelum pandemic.

Jadi dunia saat ini sedang berjuang untuk meningkatkan perekonomian global dengan berbagai cara. Satu kebijakan dikeluarkan juga akan berimbas pada keadaan ekonomi lainnya, sekarang pemerintahan AS sedang berpikir dan mencari start paling tepat untuk memulainya. Investor pemenang ETF mencatat kenaikan holding, itulah penyebab tahun lalu emas meroket.